Ia memastikan polisi tidak menemukan bercak darah di sekitar empat mayat satu keluarga itu.
Mayat pertama ditemukan di ruang tamu dalam posisi bersandar ke kursi, mayat kedua di kamar depan.
Sedangkan mayat ketiga di kamar belakang, dan satunya lagi di sebelah kamar tidur depan.
Hingga kini penyidik Polres Metro Jakarta Barat masih menggu hasil pemeriksaan forensik untuk mengungkap fakta penyebab satu keluarga itu meninggal.
Untuk kepentingan penyidikan, polisi sudah memasang garis polisi di tempat kejadian perkara atau TKP dengan mengunci pagar rumah.
Super Tertutup
Tetangga korban, Roy (33), mengatakan telah bertetangga dengan korban sejak sekitar 20 tahun lalu.
"Saya di sini dari 20 tahun lalu, termasuk penghuni paling awal sama dia (keluarga korban) juga, sama tetangga sebelah lainnya juga," kata Roy saat ditemui di kediamannya, Jumat (11/11/2022).
Kendati bertetangga sejak lama, ia sama sekali tidak mengenal keluarga tersebut, bahkan ia mengaku tidak mengenal nama korban.
"Namanya enggak tahu. Saya cuma kenal muka saja. Memang mereka sangat tertutup, jarang keluar, enggak pernah sosialisasi. Enggak pernah kelihatan pas kegiatan warga," kata Roy.
Roy dan karyawan restorannya mengaku hanya pernah melihat mobil yang keluar masuk rumah, dan sesekali penghuni yang berjalan kaki tanpa bertegur sapa.
"Dua atau tiga bulan lalu, karyawan restoran saya lihat dia pesan makanan online, ada yang datang. Habis itu enggak pernah lihat lagi. Karyawan perempuan juga sekali doang lihat ibunya pakai daster tiga bulan ini," ungkap Roy.
Sementara itu, Roy mengaku mencium aroma busuk sejak Jumat (4/11/2022).
Keluarganya pun sempat menduga bau itu berasal dari bangkai tikus.
"Bau sepekan lalu sepintas aja, kirain tikus memang banyak tikus di sini. Lalu tiga hari kemudian kita cium-ciumin baunya. Tukang sampah juga nyari-nyariin. Nah, kemarin warga yang joging komplain, katanya baunya enggak wajar. Akhirnya RT dan warga sepakat buat bongkar rumah," kenang Roy. (Tribun Jakarta)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Jakarta dengan judul 'Tak Tewas Bersamaan, Satu Keluarga di Kalideres Hidup dengan Jasad Lalu Akhirnya Berpulang Semua'