Kasus Ferdy Sambo

Terseret Kasus Ferdy Sambo, Bripka RR Hancur, Ibu di Kampung Dibully, Dapat Perlakuan Menyakitkan

Editor: octaviamonalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripka RR terpukul, ibunya di kampung alami perundungan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keterlibatan Bripka RR atas kasus Ferdy Sambo, membuat keluarganya di kampung kena imbas.

Bahkan ibunda Bripka RR disebut sampai mengalami perundungan yang menyakitkan.

Bukannya bahagia di usia senja, ibunda Bripka RR kini harus ikut menanggung akibat atas keterlibatannya anaknya dalam kasus Ferdy Sambo.

Hal ini disampaikan oleh Erman Umar, pengacara Bripka RR.

Diungkap oleh Erman Umar, Bripka RR sempat menangis dan merasa terpukul saat berada dalam tahanan.

Baca juga: Bripka RR Sebut Tak Ada Pelecehan di Magelang, Cuma Pertengkaran: Hanya Ibu Putri & Yosua yang Tahu

Ferdy Sambo, Brigadir J, dan Bripka RR. Tiga dari lima tersangka kasus tewasnya Brigadir J. (KOMPAS.com Kristianto Purnomo/ISTIMEWA/WartaKota Yulianto)

Salah satu hal yang membuat Ricky sedih, kata Erman, adalah perundungan yang dialami orangtuanya yang tinggal di Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.

“Di kampung dia, sampai di rumah ibunya dibuat 'keluarga pembunuh'.

Itu mereka sangat terpukul,” kata Erman dalam program Sapa Indonesia Pagi di KOMPAS TV, Seperti dikutip pada Senin (14/11/2022).

Erman mengatakan, saat itu keluarga Ricky sama sekali tidak menerima surat pemberitahuan penetapannya sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Selain itu, kata Erman, keluarga Ricky juga tidak mendapatkan surat pemberitahuan penahanan sebagai tersangka dalam perkara itu.

Baca juga: Tidak Menghentikan Tahu Rencana Ferdy Sambo, Bripka RR Tak Berani Tembak Brigadir J, Ini Tugasnya

Mulanya, kata Erman, Ricky masih berkeras mengikuti skenario baku tembak yang dibuat Ferdy Sambo saat proses penyidikan.

Skenario yang dimaksud adalah soal baku tembak antara 2 ajudan Ferdy Sambo, yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) dan Yosua.

Dalam skenario itu juga disebutkan Yosua dituduh melecehkan istri Sambo, Putri Candrawathi, di rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Menurut Erman, sikap Ricky mulai berubah saat dia diminta keluarga untuk menjadi kuasa hukum anaknya.

Erman menceritakan, sikap Ricky mulai melunak dan berterus terang tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi pada saat itu setelah ditemui istri dan kakaknya.

Ditemui istri, Bripka RR nangis diingatkan soal masa depan anak dan nama baik ayahnya yang seorang polisi (istimewa, YouTube Polri TV)

“Setelah keluarganya masuk, setelah berubah lawyer, baru mulai terbuka,” kata Erman.

Erman mengatakan, dia juga bertanya kepada Ricky apakah benar-benar melihat Ferdy Sambo sama sekali tidak menembak Brigadir J.

Menurut Erman, Ricky mengaku sempat tidak melihat langsung ketika penembakan terhadap Yosua.

“'Saya ada tempat melipir.'

Terlepas percaya atau tidak, pengadilan percaya atau tidak, masyarakat percaya atau tidak, itu yang dia bilang,” kata Erman.

Terkait peluang kliennya mengubah keterangan terkait peristiwa pembunuhan terhadap Yosua, Erman memilih menanti keterangan kliennya saat bersaksi dalam sidang terdakwa lainnya yakni Eliezer, Kuat Ma'ruf, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi.

Baca juga: Bang! Syok eks Ajudan Ferdy Sambo, Jenazah Brigadir J Tergeletak, Bripka RR & Kuat Maruf Cuma Diam

“Kita lihat saja nanti, Tuhan yang tahu sama dia, tapi saat ini dia merasakan seperti itu," ujar Erman.

Ricky disebut sudah menjadi ajudan Sambo sejak atasannya bertugas sebagai Kapolres Brebes pada 2013 sampai 2015.

Ricky kemudian diminta untuk mengurus keperluan rumah tangga di rumah pribadi Sambo dan Putri di Magelang, Jawa Tengah, sambil menjaga anak-anak atasannya yang sedang sekolah di itu.

Dalam kasus itu, Ricky bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, dan Kuat Ma'ruf (asisten rumah tangga) didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua.

Menurut surat dakwaan, Ricky mengetahui rencana Sambo untuk menghabisi Yosua yang dituduh melecehkan istrinya.

Ricky disebut sempat mengamankan senjata Yosua saat tengah berada di rumah pribadi Sambo di Magelang, Jawa Tengah, karena terlibat pertengkaran dengan Kuat.

Sambo sempat meminta Ricky menembak Yosua saat di Jakarta pada 8 Juli 2022, setelah mengantar Putri kembali dari Magelang.

Akan tetapi, menurut dakwaan, Ricky menyatakan tidak sanggup menembak Yosua karena tidak siap mental.

Bripka RR merasa tak bersalah dalam kasus pembunuhan Brigadir J (Facebook Rohani Simanjuntak, YouTube Polri TV)

Sambo kemudian meminta Ricky untuk membantu jika Yosua melawan saat akan dihabisi.

Setelah itu, Sambo meminta Ricky memanggil Richard Eliezer.

Pada saat itu Ricky disebut tidak berupaya mencegah Eliezer untuk menolak permintaan Sambo untuk menghabisi Yosua.

Saat dipanggil Sambo, Eliezer menyatakan sanggup menembak Yosua.

Ricky dan Eliezer juga ikut ke tempat kejadian perkara di rumah dinas Sambo yang beralamat di Kompleks Polri nomor 46 Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca juga: JELANG Sidang, Rumah Bripka RR Disorot, Tetangga Terdiam Dengar Namanya, Keluarga Diam-diam Ngungsi

Dalam dakwaan disebutkan, Ricky disebut mempunya kesempatan untuk memperingatkan Yosua sebelum dihabisi Sambo, tetapi tidak digunakan.

Alhasil, Yosua tewas akibat ditembak Eliezer dan Sambo di rumah dinas itu.

Richard Eliezer, Sambo, Putri, Ricky dan Kuat didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Sidang mereka ditunda pada pekan ini dengan alasan bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 dan evaluasi oleh pengadilan serta kejaksaan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bripka RR Terpukul Orangtua di Kampung Jadi Sasaran soal Kasus Brigadir J"