TRIBUNNEWSMAKER - Pemain Film Dear Nathan, Jefri Nichol ikut demo menolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR RI beberapa bulan lalu.
Mengaku demi solidaritas, Jefri Nichol menyatu dengan barisan mahasiswa dan masyarakat sipil di depan Gedung DPR RI.
Aktor Jefri Nichol turut menyuarakan aksi penolakan tersebut dengan aksi nyata bukan hanya sekedar tata kata.
Dalam aksinya, Jefri Nichol dan sejumlah mahasiswa terlihat melempar beberapa bangkai tikus sebagai simbol protes terhadap DPR RI.
Selama peraturan tersebut masih ada, Jefri Nichol mengaku akan terus bersatu dengan mahasiswa untuk melakukan unjuk rasa.
Diketahui, unjuk rasa masyarakat sipil bersama mahasiswa itu digelar di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).
Jefri mengungkapkan alasannya ikut turun ke jalan bersama para mahasiswa.
"Ngasih solidaritas sih. Maksudnya melebur bareng rakyat, khususnya hari ini para mahasiswa," kata Jefri saat ditemui di lokasi.
Pemeran film Dear Nathan itu berharap nantinya akan ada demo yang lebih besar melibatkan seluruh elemen masyarakat bersatu untuk melakukan gerakan penolakan UU Cipta Kerja bersama-sama.
"Semoga nanti ada lagi gerakan. Seluruh elemen enggak cuma mahasiswa tetapi dari buruh, dari rakyat-rakyat yang lain ikut bersatu," ucapnya.
Jefri tegas menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja disahkan DPR RI.
"Kalau lo Google aja, masalah UU Ciptaker keluar tuh semua, poin-poinnya," katanya.
"Salah satunya cuti panjang enggak diadain lagi. Cuti ibu hamil enggak ada lagi. Upah juga gue enggak tahu detailnya, tetapi ada permasalahan," sambungnya.
Menurutnya, UU Cipta Kerja memiliki banyak permasalahan.
Baca juga: Mengaku Punya 6 Mantan, Jefri Nichol Tak Masalah Gonta-ganti Pacar, Gue Ngga Mikirin Imej
"Soal PHK juga. Banyak permasalahan, kayak perusahaan bisa PHK seenak jidatnya," tegasnya.
"Kayak UU ini dibuat lebih berwakil kepada oligarki sama pengusaha daripada sama rakyat," ungkap Jefri.
Lebih lanjut, aktor muda Indonesia itu mengaku akan kembali mengikuti aksi lain bersama masyarakat nantinya.
"Kalau gue libur shooting sih, gue pasti turun (aksi) sih. Kebetulan gue lagi libur kerja, jadi ya (ikut aksi)," ungkapnya.
Sebelumnya, aksi masyarakat sipil bersama elemen mahasiswa menolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja mulai memanas.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, massa aksi mulai mendekati pagar bagian tengah Gedung DPR RI.
Momen tersebut terjadi saat orator dari atas mobil komando menyerukan, bagi peserta aksi yang memiliki semangat lebih agar bisa mendekat ke pagar bagian tengah Gedung DPR RI.
"Teman-teman, bagi yang punya semangat lebih. Ayo kita goyangkan pagar Gedung DPR," kata seseorang di atas mobil komando.
Sontak para massa aksi, khususnya para laki-laki langsung berbondong-bondong mendekati pagar Gedung DPR.
Baca juga: Film Jakarta VS Everybody Dibajak & Disebar Ilegal, Jefri Nichol Murka Gue Udah Tau Jalan Rumah Lo
Orator di atas mobil komando memimpin ritme tarik-dorong yang dilakukan para massa aksi untuk merobohkan pagar besi berawarna hitam itu.
Sekira 10 menit berlangsung, pihak kepolisian dari dalam Gedung DPR RI menyampaikan imbauan peringatan kepada para mahasiswa peserta aksi.
"Silakan melakukan penyampaian pendapat dengan tertib," tegas polisi, melalui pengeras suara dari dalam Gedung DPR RI.
"Wajah-wajah Anda kami shooting, akan kami rekam jika kalian melakukan perusakan," ucap polisi.
Sebelumnya, massa aksi tolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja membakar water barrier di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi aksi, water barrier atau road barrier berwarna oranye disulut api oleh beberapa peserta aksi.
Api kemudian membakar perlahan-lahan benda yang kerap digunakan sebagai pembatas jalan itu.
Seiring berkobarnya api melahap water barrier, asap hitam mengepul dan menyebar tak karuan.
Selain itu, amarah mahasiswa begitu terlihat dengan spanduk-spanduk yang digantung di pagar Gedung DPR RI.
Kemudian, berbagai tulisan menggunakan cat semprot atau phylox di tembok pagar Gedung DPR RI.
Di antara tulisan itu berbunyi "Ini bukan gedung, ini tong sampah" dan "Batalkan UU Cipta Kerja".
Baca juga: Jefri Nichol Jarang Umbar Asmaranya, Sekalinya Upload Foto Bareng Wanita Ini, Fans Auto Patah Hati
Jefri Nichol Sebut Rizky Billar Menghubunginya via Whatsapp, Jadi Adu Tinju?
Jefri Nichol akui berkomunikasi dengan Rizky Billar melalui Whatsapp.
Menurut dia, Rizky Billarlah yang pertama kali menghubunginya.
"Iya, memang sudah WA-an," kata Jefri Nichol saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Terkait detailnya, Jefri Nichol enggan membeberkannya.
Jefri hanya meminta untuk menunggu apakah tanding tinju melawan Rizky Billar akan segera terwujud atau tidak.
"Nanti tunggu kelanjutannya saja," ujar Jefri Nichol.
Di sisi lain Rizky Billar sendiri sudah buka suara soal ini beberapa waktu lalu.
Suami Lesti Kejora itu mengatakan dirinya mengubungi Jefri Nichol terkait tanding tinju.
"Makanya saya kemarin sempat nge-chat anaknya untuk mengonfirmasi, apakah saya punya salah atau tidak," tutur Rizky Billar.
Bukan tanpa sebab, sebelumnya Jefri Nichol menyebut nama Rizky Billar di Twitter usai menang melawan haters.
"Dear Mas @jefrinichol-Kalau memang ini jalan ninjamu, gimana kalau lawan berikutnya si lelaki penyebab semua keributan antar 2 perempuan plus seluruh netyjens ini?
You can even make it a pay-for-view event,
pasti banyak yg mau bayar. And I think you'll win," cuit akun satu di antara netizen.
"Lu aturin dah tuh, si billar sekalian," balas Jefri Nichol.
Perihal ini, Rizky Billar juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada ada masalah antara dirinya dengan Jefri Nichol.
"Katanya, tidak ada masalah apa-apa," ucap Rizky Billar. (Tribunnews.com - briza Fasti Ifhami)
Berita ini telah diolah dari artikel Tribunnews.com berjudul Jefri Nichol Ikut Aksi Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Gedung DPR