Ia menyebut, posisinya saat kejadian tepat berada di belakang bus bersama panitia rombongan.
"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat.
Saya ngobrol sama panitia. Saya kaget, saya bengong," ungkapnya.
Menurutnya, bus yang dikemudikannya pagi itu sedang dipanaskan serta menarik rem tangan.
Bahkan ia juga sudah mengganjal ban bus tersebut agar tidak bergerak.
Tetapi, posisi bus saat itu berada di jalan yang menurun di dekat Hotel Ashafana.
Romyani mengungkapkan, bus peziarah itu rencanaya akan singgah di beberapa titik tujuan.
Tetapi, di kawasan Objek Wisata Guci ini mereka hanya singgah saja.
Nantinya, rute perjalanan bus peziarah ini ke Cirebon, Pemalang, Tegal, dan Pekalongan.
Lalu, dalam perjalanannya rombongan peziarah itu memutuskan untuk bermalam di sebuah vila dekat lokasi kejadian.
"Ini rombongan jamaah pengajian.
Sampai sini kemarin jam sembilan malam.
Ini baru melanjutkan perjalanan," katanya kepada tribunjateng.com.
Sementara itu, seorang korban selamat, Kahoi Amiruddin (57) bercerita sebelum masuk jurang, bus dalam kondisi sedang dipanaskan.
Namun tiba-tiba saja bus bergerak sendiri hingga berakhir di jurang sedalam 15 meter.