TRIBUNNEWSMAKER - Lembaga Biro Bantuan Hukum (LBH) Universitas Surabaya (Ubaya) menyebut siap mendampingi keluarga mahasiswi AN, korban pembunuhan yang jasadnya dimasukan ke dalam koper oleh R pelaku yang merupakan guru musik.
Manager Marketing dan Public Relation Ubaya, Hayuning Purnama Dewi menyatakan siap memberikan bantuan dan perlindungan hukum terhadap keluarga AN.
Seperti diketahui, Perempuan berinisial AN (20) yang tewas diduga dibunuh guru les musik dan jasadnya dimasukkan ke dalam koper merupakan mahasiswi Fakultas Hukum di Universitas Surabaya (Ubaya).
AN tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum semester 6 angkatan 2020.
Baca juga: BEJAT! Setubuhi & Bawa Lari Gadis Cantik di Bawah Umur, Tukang Tato di Kulon Progo Diamankan Polisi
Dekan Fakultas Hukum Ubaya, Yoan Nursari Simanjuntak mengatakan, AN adalah mahasiswa aktif dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,277.
Dalam kesehariannya di kampus, AN dikenal baik dengan sesama teman kuliah.
Selama proses belajar di Fakultas Hukum, AN juga tidak pernah terlihat mengalami kendala bersosialisasi dengan teman-teman maupun dosen di kampus.
"Kami tentunya sangat berduka atas peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan," kata Yoan di Surabaya, Kamis (8/6/2023).
"Doa dan support kepada keluarga yang ditinggalkan akan terus mengalir dari rekan mahasiswa, dosen dan alumni," ujar Yoan.
Baca juga: VIRAL! Tunggu Teman Isi BBM, Kepala Dusun di Gresik Dianiaya Sekelompok Orang, Wajah Penuh Luka
Galang dana dukacita
Kesedihan yang mendalam atas kepergian AN, lanjut Yoan, membuat para mahasiswi dan teman-teman AN secara sukarela menggalang dana dukacita.
"Semoga segenap keluarga dikuatkan atas berpulangnya AN," kata dia.
Fakultas Hukum Ubaya melalui Lembaga Biro Bantuan Hukum (LBH) siap mendampingi keluarga korban.
Selanjutnya, jajaran Fakultas Hukum Ubaya beserta segenap keluarga besar Ubaya menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian.
Manager Marketing dan Public Relation Ubaya Hayuning Purnama Dewi juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya AN.
Ia menegaskan, Ubaya siap memberikan bantuan dan perlindungan hukum terhadap keluarga AN dan telah meminta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ubaya untuk melakukan pendampingan hukum terkait kasus pembunuhan yang menimpa AN tersebut.
"LBH kami siap membantu keluarga korban. Jika memang dibutuhkan, kami siap untuk LBH," ujar Hayuning.
Sebelumnya diberitakan, mayat perempuan dalam koper ditemukan di jurang kawasan Gajah Mungkur, jalur Pacet-Cangar, Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (7/6/2023).
Mayat tersebut diduga kuat merupakan korban pembunuhan.
Diketahui, identitas mayat itu berinisial AN dan merupakan mahasiswi aktif yang masih menempuh pendidikan tinggi di Universitas Surabaya.
Viral Lainnya, Nafsu Menggebu-gebu, Seorang Dosen Diduga Coba Cabuli Mahasiswi Cantik di Bali, Terekam CCTV
Tak kuasa menahan nafsu, seorang dosen berinisial PPA diduga mencoba perkosa mahasiswi cantik berinisial D di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Setelah itu, korban pun langsung melaporkan kejadian tak menyenangkan itu ke ke Polres Buleleng, pada Jumat (5/5/2023) kemarin.
Tak berselang lama usai dilaporkan, polisi lalu mengamankan dosen tersebut.
Kasus tersebut kini tengah diselidiki oleh Sat Reskrim Polres Buleleng.
"Status dosen ini masih sebagai saksi. Dia kami amankan selama satu kali 24 jam." ujar Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Picha Armedi, Sabtu (6/5/2023) di Buleleng.
"Ini masih akan kami selidiki," sambungnya.
Baca juga: JENGKEL Dimarahi soal Telur Ayam, Anak Tega Bunuh Ayah Kandung, Tikam Korban di Dada, Innalillahi!
Ia mengatakan, korban mengaku dilecehkan oleh seorang dosennya.
Peristiwa itu terjadi di kos korban yang terletak di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, pada Jumat dinihari sekitar pukul 01.15 Wita.
Aksi pelecehan ini juga tertangkap oleh kamera CCTV.
Video rekaman tersebut lalu tersebar hingga viral di sosial media.
Dosen tersebut awalnya datang ke rumah kos korban dengan modus ingin membantu permasalahan hidup yang dialami oleh korban.
Tanpa rasa curiga, mahasiswi itu pun mengirimkan lokasi rumah kosnya.
Namun setibanya di rumah kos tersebut, sang dosen justru melakukan perbuatan tak senonoh.
"Mahasiswi itu sempat bilang kalau melakukan hal seperti itu lagi dia akan teriak, sehingga oknum dosen ini langsung pergi dari rumah kos itu," katanya.
Baca juga: MENCEKAM! Detik-detik Evakuasi Penumpang KMP Royce 1 yang Terbakar di Selat Sunda, Semua Selamat
Picha Armedi menyebutkan, pihaknya telah mengamankan rekaman CCTV yang ada di rumah kos korban sebagai barang bukti.
"Menurut pengakuan korban oknum itu baru sekali datang ke kos, namun ini masih kami dalami lagi," ungkapnya.
Selain itu ia juga telah mengamankan terduga pelaku untuk dimintai keterangan.
Dalam waktu dekat, korban akan divisum untuk memperkuat alat bukti.
Ia menyebutkan, kondisi korban saat ini masih trauma.
Korban pun telah didampingi Unit PPA Polres Buleleng dan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Buleleng.
"Ada beberapa bagian tubuh korban yang disentuh. Kalau ada luka kekerasan akan terlihat dari hasil visum nanti," tutup dia. (Kompas.com/Ghinan Salman)
Diolah dari berita tayang di Kompas.com