Usai menganiaya sang pacar, kini DDI harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Selain itu, DDI juga mengaku-ngaku sebagai pasukan khusus tentara Australia.
Dari tangan DDI juga disita barang bukti berupa tiga senjata air soft gun laras panjang, dua pistol air soft gun laras pendek, dua buah pisau, dua tongkat besi, dan helm untuk bertempur.
Polisi juga menyita barang bukti berupa baju korban, dan baju Under Armour milik pelaku.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Kepergok Miliki Sabu 6,18 Kg, Kades di Lampung Dibekuk Polisi, Minta Maaf ke Warganya
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan, peristiwa itu terungkap berawal dari aksi DDI menganiaya pacarnya yang dikenal melalui Tinder sejak 5 minggu tersebut lantaran ditagih utang Rp 1,5 juta.
“Tersangka tak merasa memiliki utang dan lalu melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya atau korban. Saat itu tersangka sedang dalam pengaruh alkohol. Tersangka mendorong korban hingga kepala belakang membentur tembok. Kemudian korban kembali mendorong tersangka hingga berdua terjatuh dan tersangka berada di atas korban. Kemudian tangan kanan tersangka mengepal dan memukul korban di bagian kepala,” kata Kapolresta dalam press release yang digelar di Mapolsek Kuta, Selasa 6 Juni 2023.
Akibatnya APS mengalami luka dan benjol kepala belakang, luka robek pada dahi, bahu kiri lebam dan sakit.
Bahkan wanita itu diancam akan dimutilasi. Wanita asal Makassar tersebut kemudian melaporkan kasus ini ke polisi, sekitar pukul 21.00 Wita.
Polisi kemudian mengejar pelaku. DDI ternyata sudah melarikan diri sekira 500 meter dari TKP. Namun akhirnya dapat diamankan di Jalan Poppies 1 Kuta.
“Pelaku dapat diamankan, lalu setelah diamankan dilakukan pengecekan dan ditemukan 5 pucuk senjata airsoft gun beserta senjata tajam serta senter setrum (teizer) di kamar hotel atau TKP. Barang bukti tersebut lalu turut diamankan ke Polsek Kuta,” kata Kapolresta.
Namun ketika digelandang ke Polsek, pelaku sempat mengamuk, serta merusak inventaris Polsek.
Baca juga: VIRAL! Pria di Medan Ngaku-ngaku Sebagai Polisi Tangkap Pemuda di Kafe, Korban Disebut Gelapkan Uang
"Menurut korban, pelaku disebut sebagai orang yang mudah marah atau emosinya tidak stabil. Dia juga mengonsumsi obat penenang, sehingga ancaman mutilasinya diduga spontan diucapkan karena kesal," kata Kapolresta.
Dalam pemeriksaan, ternyata DDI juga sempat mencuri pakaian dan senter listrik di beberapa tempat, seperti di Beachwalk, toko di Legian dan Denpasar.
Modusnya, membeli sebuah barang dan menyelipkan barang lain.
Bule ini juga mengaku kepada korban sebagai anggota Australia Special Force (Pasukan Khusus Tentara Australia) yang sedang melakukan pelatihan di Military Base Renon untuk Tim Sniper Indonesia. Sehingga dia memiliki berbagai senapan.