TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang duda muda di Semarang ditemukan tewas bersimbah darah setelah dihajar dan ditusuk berulang kali oleh 10 gerombolan pria tak dikenal.
Duda yang memiliki satu anak tersebut dikeroyok pria bermotor ketika lagi nongkrong.
Diketahui, insiden pengeroyokan tersebut terjadi pada Minggu, (22/7/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kejadian pengeroyokan duda muda tersebut berlokasi di Taman Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Korban pengeroyokan tersebut bernama Eko Ahmat Ariyadi, (27) alias Kodok.
Korban tewas dengan kondisi tubuh penuh luka tusukan di tubuhnya.
Terdapat 14 luka tusuk pada tubuh korban.
Baca juga: DASAR PENIPU! Pacar Hilang Seminggu, Pemuda Ini Syok Tahu Pekerjaan Pacarnya: Kamar Banyak Kondom
Baca juga: GELAP MATA! Suami & Dua Ipar Bacok Teman Istri di Sidoarjo, Kritis: Cemburu Lihat Aksi Boncengan
Korban merupakan warga Kampung Klipang, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang , Semarang.
Dalam kasus ini, korban meninggal di depan Puskesmas Rowosari, di Jalan Tunggu Raya, Kecamatan Tembalang, Semarang.
Saksi mata, Anam mengatakan kejadian bermula saat korban nongkrong bersama rekan-rekannya di Taman Meteseh.
Lalu gerombolan orang tak dikenal naik sepeda motor menghampiri tongkrongan korban.
Rombongan tersebut mencari rekan korban bernama Ayub Yanuarrachman.
"Gerombolan naik motor lebih dari 10 orang, nyari orang lain tapi orang gak ada di situ, sudah pulang." ungkap Anam, Senin (24/7/2023).
"Terus korban maju, bilang kalau mau ketemu saya temukan," imbuhnya.
Anam belum mengetahui inti permasalahannya, tapi tiba-tiba korban langsung diserang oleh gerombolan tersebut, tanpa ada cekcok.
Lantaran takut dan merasa kalah jumlah orang, korban bersama rekan-rekannya kabur menyelamatkan diri.
Baca juga: TAK Terima Ditegur karena Geber Motor, Anak Kades di Riau Emosi Bacok Tetangga 9 Kali hingga Tewas
"Awalnya di Taman Meteseh. Terus kabur, teman-temannya pada pencar." katanya.
"Korban lari jatuh di depan Puskesmas, terus ditusuk-tusuk, dilempari batu juga. Paling parah punggungnya, banyak lukanya," bebernya.
Usai menyerang korban, gerombolan itu kabur meninggalkan lokasi.
Anam mengatakan sebagian pelaku dan teman korban memang kenal.
Dia mengatakan, korban biasanya bekerja sebagai tukang bangunan.
Korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Korban telah memiliki seorang anak yang masih kecil.
"Panggilannya Kodok, dia duda, punya anak satu." ujarnya.
"Dia jarang nongkrong di situ, ya ndelalah aja," katanya lagi.
Pihak keluarga termasuk anak korban yang masih kecil tentu syok mendengar kabar duka tersebut.
Sang anak tentu menangis ketika ayahnya sudah meninggalkannya begitu saja.
BERITA KRIMINAL LAINNYA, SADIS! Pria di Nganjuk Bacok Teman 3 Kali hingga Tewas, Cekcok saat Ditagih Utang, Simpan Sakit Hati
SADIS! Gara-gara persoalan uang pinjaman sebesar Rp 50.000, seorang pria tega membacok temannya hingga tewas.
Peristiwa ini terjadi di Desa Tekenglagahan, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu (9/7/2023).
Seorag pria berinisial S (27) ) membunuh temannya sendiri, MDB (28) karena perkara utang.
Korban berinisial MDB meninggal dengan kondisi luka bacokan di tubuhnya.
Bermula pinjam uang
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Polisi (AKP) Supriyanto mengungkapkan, pembunuhan itu dilatarbelakangi persoalan peminjaman uang.
Mulanya S meminjam uang ke temannya yakni MDB sebesar Rp 50.000.
Baca juga: TEGA! Suami di Ciapus Bunuh Sang Istri, Kesal Korban Punya Utang Rp 2 Juta, Cekcok Tak Mampu Lunasi
Uang itu akan digunakan S agar bisa menarik uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar Rp 100.000.
Selanjutnya, korban pun menagih uangnya ke pelaku.
"Pada saat korban dan pelaku berada di hajatan tetangga, korban menanyakan uangnya ke pelaku dan dijelaskan pelaku bahwa uang sudah dikembalikan ke aplikasi Dana," kata Supriyanto, Minggu (9/7/2023).
Pembunuhan
MDB tak puas lantaran tak menerima uang dari pelaku seperti yang disebutkan S.
Mereka berdua kemudian terlibat cekcok soal uang tersebut.
"Kemudian korban (MDB) dan pelaku (S) pulang ke rumah masing-masing," kata dia.
Tapi ternyata S masih menyimpan sakit hati dan membacok temannya sampai meninggal dunia.
"Pelaku membunuh korban di dalam kamar dengan cara membacok leher korban tiga kali," kata Supriyanto.
Ditangkap
Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad menegaskan S telah ditangkap.
"Pelakunya sudah diamankan," kata dia.
Adapun jenazah korban dibawa ke rumah sakit.
"Korbannya meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk otopsi," katanya.
Berita ini telah diolah dari artikel Kompas.com.