Lalu, Kata Iptu Arzuan, Menri membangunkan korban karena waktu karena sudah menjelang Maghrib.
"Melihat korban di bangunkan tidak bangun, Menri membalik tubuh korban dan melihat wajah korban pucat dan sudah tidak bernyawa,"ungkapnya.
Selanjutnya Menri meminta tolong kepada warga sekitar dan pelaku saat itu ada di kamar untuk sholat magrib.
Baca juga: INNALILLAHI! Kecelakaan Maut Motor Vs Truk Boks di Jalingkut Brebes, 2 Orang Tewas Seketika di TKP
"Saat ditanya warga kepada pelaku dimana Nia? Pelaku menjawab Jatuh dekat kompor dan meninggal," ucapnya
Kemudian korban di bawak ke puskesmas Air Itam.
Adanya laporan pembunuhan tersebut, Polsek Penukal Abab dan Unit INAFIS Satreskrim Polres Pali mendatangi TKP dan melakukan olah TKP.
"Kasus tersebut sekarang sudah ditangani oleh Satreskrim Polres PALI, sedang dilakukan penyelidikan dan pendalaman, memeriksa saksi-saksi,"tandasnya.
Dari informasi beredar dari pihak keluarga yang tidak bersedia disebutkan namanya, bahwa pelaku Yeni Atika ini sudah 7 tahun mengalami sakit gangguan jiwa.
Pihak keluarga juga sudah mengajak pelaku berobat kemana-mana, tapi tak kunjung sembuh.
Pelaku sudah pisah ranjang dengan suami tapi belum bercerai dan suaminya masih memberikan nafkah kepada pelaku dan anak-anaknya.
Pelaku memiliki 3 orang anak yang masi kecil-kecil.
Anak pertamanya kelas 2 SMP, anak kedua kelas 5 SD, dan anak ketiga bernama Paku Nia (7) yang menjadi korban pembunuhan duduk di kelas 1 SD.
Pihak keluarga juga telah memaklumi atas kondisi kejiwaan pelaku.
Hal itu dikarenakan karena ketika di ajak bicara omongannya sudah ngawur.
Sampai saat ini pihak keluarga tidak ada yang bersedia dimintai keterangan.