Jawaban: Otot ketika melakukan kontraksi akan mengalami pemadatan dan pemendekan, sehingga menjadikan diameter otot membesar. Otot saat relaksasi akan mengalami pemanjangan, sehingga diameter otot mengecil.
Sistem Otot Manusia dan Jenisnya
Otot merupakan alat gerak aktif manusia. Artinya pergerakan pada tubuh manusia terjadi karena adanya aktivitas dari otot.
Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi, maka ukurannya akan memendek, mengeras, dan akan membentuk sebuah gelembung pada bagian tengahnya.
Dengan adanya kontraksi pada otot, maka tulang akan tertarik. Untuk mengembalikan tulang tersebut pada posisi awal, maka dibutuhkan relaksasi.
Artinya, harus ada otot lain yang berkontraksi supaya dapat menarik tulang itu agar kembali ke posisi awal. Jadi, untuk dapat menggerakkan tulang dibutuhkan kerja sama dari dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.
Sistem otot manusia terdiri atas lebih dari 600 otot di dalam tubuh. Otot-otot tersebut terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut sebagai serabut otot.
Kita mungkin berpikir bahwa yang disebut dengan otot hanyalah yang terlihat atau nampak berada di bawah lapisan kulit saja. Padahal, selain otot rangka yang nampak di bawah kulit, ada pula otot polos dan otot jantung.
Selain pada tulang, otot juga melekat pada organ dalam dan pembuluh darah. Setiap jenis otot memiliki fungsi tertentu, tapi utamanya adalah menciptakan gerakan. Bahkan, hampir setiap gerakan di dalam tubuh merupakan hasil dari otot yang berkontraksi.
Tidak hanya gerakan, kontraksi otot juga membantu mengatur postur tubuh, stabilitas sendi, dan produksi panas tubuh.
Dari tiga jenis otot di tubuh, ada dua jenis otot yang masuk ke dalam sistem gerak pada manusia, yaitu:
- Otot skeletal
Otot Skeletal terdiri dari serat-serat elastis yang memungkinkan tubuh untuk bergerak dengan bebas. Otot ini melekat pada tulang dan sekitar sendi. Pergerakan otot skeletal diatur oleh otak.
Selanjutnya, otot ini bergerak secara sadar sesuai keinginan. Contoh otot skeletal adalah otot betis, otot paha, otot perut, dan lengan.
- Otot halus
Berbeda dari otot skeletal yang pergerakannya dilakukan secara sadar, pergerakan otot halus terjadi secara otomatis, tanpa keinginan. Sebenarnya, pergerakan otot halus pergerakannya diatur oleh otak.