Setelah itu, Amina lalu menghubungi Ibrahim Sanipu (41).
Ibrahim Sanipu merupakan seorang wiraswasta yang juga merupakan warga setempat.
Amina meminta Ibrahim untuk melaporkan penemuan mayat bayi tersebut.
Baca juga: BERINGASNYA Perawat Bunuh 7 Bayi di RS & Racuni 6 Bocah Lain Pakai Insulin, Otak Lumpuh: Psikopat?
Baca juga: MALPRAKTIK? Bayi Kritis Diduga Gegara Perawat Salah Ganti Susu, Pihak RS Ungkap Short Bowel Syndrom
Tak perlu waktu lama, Ibrahim langsung melaporkannya ke pihak berwenang.
Ibrahim lantas meneruskan informasi dari Amina ke Kepala Dusun (Kadus) III Desa Pone, Yulce Buka (43).
Kepala Desa Pone bersama Ibrahim bekerja sama dengan aparat desa segera menghubungi polisi.
Hingga kini, identitas orangtua bayi belum diketahui.
Dugaan sementara mengarah pada hubungan luar nikah.
Penemuan bayi tersebut membuat heboh warga setempat.
Baca juga: LAHIR pada 17 Agustus, Bayi di Palembang Diberi Nama Hut Ri Agustina, Ibunya Punya Harapan Sakral
Saat kepolisian dan ambulance Puskesmas Limboto Barat mengevakuasi mayat, masyarakat berkerumun melihat langsung kondisi si bayi.
Kini kepolisian Polres Gorontalo telah mengambil alih penanganan kasus ini.
Polisi kini melakukan investigasi lebih lanjut.
Hingga berita ini diterbitkan, Media Tribun sementara menunggu perkembangan informasi dari Polres Gorontalo.
Polisi masih berusaha menemukan siapa orang tua dari bayi malang tersebut.
Dengan teganya, orang tua menelantarkan bayinyab yang baru saja dilahirkan.
Mirisnya, bayi tersebut ditemukan tewas belum membusuk.
(TribunSolo.com/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)
Diolah dari berita tayang di TribunSolo.com