Kemudian tenaga medis coba menyelamatkannya namun nyawa A tak tertolong.
A mengalami luka cukup serius yang didapatkan saat terjatuh.
Kematian joki cilik pacuan kuda tersebut telah dikonfirmasi oleh Humas RSUD Bima, dr Akbar.
"Benar sekali pasien tersebut sempat dibawa ke IGD RSUD Bima dalam keadaan tidak sadarkan diri," kata Akbar.
Kematian A ini diyakini akibat parahnya luka pendarahan otak yang dialami korban.
Pasalnya saat dilakukan pemeriksaan, korban mengalami lebab dan bengka di bagian kepala.
"Selain itu, juga ditemukan beberapa jejak atau bekas benturan"
"Tapi tidak ada luka pada bagian pinggang dan kedua kaki korban," pungkasnya.
Kasus kematian joki cilik pacuan kuda di Kota Bima kini tengah jadi sorotan masyarakat sekitar.
Bahkan banyak yang menentang dan menganggap praktik joki cilik pacuan kuda ini melanggar hak anak.
Ada juga yang menyebut jik praktik ini termasuk dalam eksploitasi yang bertentangan dengan hukum.
Sebelumnya diketahui jika A jatuh saat latihan untuk persiapan lomba.
"Dia jatuh di arena Panda saat latihan untuk persiapan lomba di Kota Bima," kata Junaidin paman korban.
Ia menuturkan, saat keluar dari garis start arena pacuan, kuda korban dan rekannya salah pepet.
Hal tersebut membuat korban terjatuh dan terbentur ke tanah hingga tak sadarkan diri.
Korban pun lantas dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pemilik kuda.
"Dia jatuh sekitar 10 meter dari garis start."
"Setelah itu langsung dibawa sendiri oleh yang punya kuda ke rumah sakit," ujarnya.
Korban sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
(Tribunnewsmaker.com/Candra)