Pada tahun 2013, Sani yang berdomisili di Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, memutuskan untuk pindah ke Jakarta.
Sejak saat itu dia belum pernah kembali ke Karimun.
Sekitar satu tahun setelah berangkat, Sani masih intens berkomunikasi dengan pihak keluarga. Namun setelahnya, Sani sama sekali tidak bisa dihubungi.
Baca juga: CEMASNYA Rosanah, Ibu di Jakarta Pura-pura Meninggal Agar Anaknya Pulang, Diculik Pacar:Takut Dijual
Disebutkan Rosnah, anak laki-lakinya pernah ke Jakarta untuk mencari Sani. Namun, Sani tidak ditemukan.
"Saya terus berdoa sama Allah, kalau masih hidup pertemukanlah kami." katanya.
"Bahkan sampai saya doa, kalau abang saya meninggal tolong hapuskan dosanya, lapangkan kuburnya." bebernya.
"Melihat dia kembali dan masih hidup, saya menyesal, kenapa saya doa seperti itu," ungkap Rosnah saat ditemui di rumahnya.
Dengan kepulangan Sani, Rosnah merasa sangat bersyukur. Rasa rindu bertahun-tahun yang dia rasakan kini telah terobati.
Rosnah juga terus mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu menemukan Sani hingga bisa kembali ke Karimun.
"Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Sosial, kepada pihak kelurahan, dan semua yang telah membantu abang saya pulang," ujarnya.
Sani ditemukan terlunta-lunta di jalan
Sani ditemukan pertama kali oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Bekasi sekitar tiga bulan lalu.
Ketika ditemukan, pria berusia 73 tahun itu sedang terlunta-lunta di jalan dan dalam keadaan linglung.
PMS Kota Bekasi kemudian membawa Sani ke rumah singgah.
Sekitar dua pekan kemudian, pihak Kementerian Sosial memindahkannya ke sentra terpadu Pangudi Luhur Bekasi.