TRIBUNNEWSMAKER.COM - NESTAPA Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Badung, Bali harus dikerangkeng layaknya binatang di rumahnya sendiri.
Sosok ODGJ tersebut diduga mengidap skizofrenia dan membuatnya harus dikurung sepanjang hari di sebuah tempat dengan jeruji besi berukuran sempit.
Mendapati hal tersebut, teman korban yakni I Wayan Setiawan merasa prihatin dan tak tega.
Dia merasa kasihan melihat temannya harus merasakan penderitaan seperti itu.
Baca juga: DETIK-DETIK ODGJ Bunuh Ibunya di Konawe, Marah Tak Disediakan Makan saat Pulang Kerja, Korban Diamuk
Dirinya pun akhirnya memviralkan temannya sebagai bentuk kritikan pada pemerintah setempat.
Dia mengunggah sebuah video tentang temannya itu dan diunggah di media sosialnya.
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tersebut merupakan warga Banjar Dinas Kelodan, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali.
Pada video itu, Wayan Setiawan mengaku bahwa dirinya adalah teman sekolah dari ODGJ tersebut yang diketahui bernama I Made Sumandi Arta.
Bahkan dalam video yang diunggahnya, Setiawan mengaku ODGJ itu hanya tinggal bersama bapaknya yang sudah tua. Ia juga menjelaskan kondisi Sumandi Arta.
Baca juga: Tabahnya Anak Ini Rawat Ibunya Diduga Derita Skizofrenia, Sering Ngamuk Rusakin Barang: Saya Ikhlas!
Baca juga: KRONOLOGI Aiptu Malino Ditebas Parang ODGJ di Manado, Bersimbah Darah, Warga Panik: Tembak Jo!
Tidak hanya itu, Setiawan juga mengkritik pemerintah Kabupaten Badung, lantaran dianggap tidak bisa mengurus ODGJ. Sehingga pemerintah setidaknya bisa memanusiakan manusia.
"Pemkab Badung yang memiliki anggaran besar, namun tidak bisa mengurus ODGJ," kata Setiawan pada video tersebut.
Setelah video tersebut rame di media sosial Tiktok dan juga Facebook, muncullah video yang mengklarifikasi akan apa yang disampaikan Wayan Setiawan itu.
Pada video tersebut, seorang pria yang tidak menyebutkan namanya membantah pernyataan Setiawan, bahkan dikatakan Sumandi terus mendapatkan perawatan dari keluarga.
Bahkan bantuan dari pemerintah desa, daerah, hingga pusat berupa PKH juga diberikan.
Setiawan pun menilai, video yang dibuatnya itu membuat Kabupaten Badung kebakaran jenggot.