Tak lama kemudian, janin tersebut dikuburkan di sekitar rumahnya.
"Jasadnya dikuburkan di sekitar rumahnya saat masih tinggal di Tanjung Selor." ungkap Endah.
"Itu pengakuan korban saat kami mintai keterangan," imbuhnya
Sebenarnya, perbuatan bejat KA diketahui oleh istrinya.
Keduanya sempat bertengkar hebat dan akan bercerai.
Sayangnya sang istri kini memilih terdiam dan membiarkan aksi bejat pria tersebut.
Pasalnya si istri takut tidak ada yang bakal menafkahinya dan keempat anaknya.
OIeh karena itu, ia lebih memilih diam dan pasrah.
Suatu ketika, KA membujuk keluarganya untuk pindah ke Nunukan.
Dia akhirnya bekerja sebagai buruh rumput laut.
Saat itu, KA juga berjanji pada istrinya tidak akan lagi kasar.
Dia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya pada putrinya.
"Alasan tidak mau menafkahi atau tidak mau membiayai sekolah korban, juga dijadikan senjata oleh pelaku untuk terus menggauli korban." ungkapnya.
Menurut ibu korban, sifat KA memang temperamental.
Pelaku seringkali main tangan setiap ada masalah dalam rumah tangga.