TRIBUNNEWSMAKER.COM - Perundungan di sekolah dirasakan oleh dua anak artis ini yang mana pelakunya hanya iri.

Para bocah-bocah kecil ini tega menyakiti temannya dengan kata-kata maupun tindakan yang berbahaya.

Bahkan alat pengelihatan mereka menjadi korban kekejaman teman sekolahnya yang mana masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Baca juga: TAMPANG 5 Mahasiswa yang Tega Bully Mahasiswi Bercadar di UIN Jambi, Kini Menyesal: Kami Minta Maaf

Seperti yang baru saja diceritakan putra aktor kondang ini, anaknya ikut menjadi korban bullying.

Lantas siapakah sosok putra aktor kondang yang jadi korban bullying tersebut?

Ya, ia adalah anak aktor kondang Boy Hamzah.

Baca juga: BULLY Siswa SMP Cilacap, Ketua Geng Kini di Tempat Khusus, Dijenguk Dokter Hastry: Dia Sadar Salah

Anak aktor kondang Boy Hamzah, menjadi korban perundungan oleh teman-teman sekolahnya.

Boy Hamzah pun sempat menuliskan curhatan terkait apa yang dialami oleh putranya ini.

Boy Hamzah mengatakan bahwa putranya yang masih duduk dibangku kelas 3 SD harus mengalami perundungan dari kaka kelasnya, baik verbal dan juga fisik.

Ketika dikonfirmasi, Boy Hamzah membenarkan curhatannya.

Baca juga: TAK BERMORAL! Siswa SMP di Cilacap Di-bully Temannya, Diinjak & Diseret, Jadi Tontonan: Ampun!

Ia mengakui kalau perundungan terhadap putranya berlangsung cukup lama.

"Iya benar, anak kami alami perundungan. Terakhir matanya sampai biru. Mungkin mereka iri putra saya ganteng dan anak artis," kata Boy Hamzah saat ditemani sang istri, Rina Amalia ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023).

"Iya benar sekali, perundungan anak kami itu berlangsung sejak anak kami kelas 1 SD. Sekarang sudah kelas 3 SD," timpal Rina Amalia.

Rina menceritakan bahwa putranya menerima perundungan dengan berbagai macam tindakan, baik secara verbal atau kontak fisik dari Kaka kelasnya.

"Anak saya dirundung kayak dihina, dimarah-marahi, ditendang, dan dijegal. Terakhir ya matanya sampai biru," ucap Rina Amalia.

Rina dan Boy mengakui sangat kesal buah hatinya menerima perundungan.

Namun, mereka tak mau terbakar amarah dan mencoba berdiskusi dengan sekolah.

"Kalau ditanya terima apa engga, jelas kami tidak terima. Tapi kan di sekolah ada perwakilan orang tua, yaitu guru dan kepala sekolah. Jadi kami serahkan dulu kepada mereka," jelas Boy Hamzah.

Rina bersyukur kalau sekolah putranya langsung cepat tanggap menangani kasus perundungan yang dialami oleh putranya. Sehingga tak membuat mereka harus memarahi guru-guru.

"Jadi gurunya langsung merangkul dan mengatasi masalahnya. Memang kejadiannya berulang, kami sadar namanya anak kecil kan. Tapi pihak sekolah langsung memberikan solusi kepada kami," terang Rina Amalia.

"Tapi memang kami tidak marah ke sekolah. Kami mencari tahu dulu akar masalahnya apa ke anak kami. Ya kalau anak saya salah kami berusaha mendidik, kalau benar kami juga menasehatinya," tambahnya.

Atas kinerja sekolah, Rina Amalia dan Boy Hamzah mengakui putranya tak lagi mengalami perundungan di sekolahnya lagi. Mereka sangat senang mendengar kabar itu.

"Ya sekarang anak kami dengan yang merundungnya jadi bestie atau bersahabat," ujar Rina Amalia.

Baca juga: SEDIH! Siswi di Karawang Pernah Jadi Korban Bully, Kini Trauma Berat Usai Dilecehkan Penjaga Sekolah

Putri Venna Melinda jadi korban Bullying

Sebelumnya, Venna mengungkapkan kejadian yang kurang menyenangkan dialami oleh putrinya.

Putrinya jadi korban bully, Venna mengungkapkan kronologi awal kejadian hingga mata anaknya bengkak karena kena lemparan serpihan batu.

"Lagi olahraga, terus temennya entah bercanda atau apa (melempar) ada serpihan batu kecil-kecil terus kena matanya dia yang kanan," jelas Venna.

Sempat tak mengeluh sakit, namun malam harinya putri Venna mengeluh matanya terus berair hingga bengkak.

"Dia nggak nangis, tapi pas pulang sekolah kok matanya berair, bengkaknya pas malam," terangnya.

Mengetahui mata putrinya bengkak hingga jadi korban bully, membuat Venna sampai menangis.

"Kemarin itu saya sampai nangis-nangis, karena nggak tahu musti ngapain," ucap Venna

Terlebih, Venna menangis lantaran takut putrinya mengalami masalah pada pengelihatannya.

"Karena saya itu sangat kecewa, sangat takut, khawatir, takutnya buta kan tapi amit-amit," beber Venna.

Apalagi kondisi malam itu, Venna kebingungan membawa sang putri berobat.

Hal itu lantaran dokter spesialis sudah tidak praktek saat malam hari.

"Makanya saya mau ke dokter, tapi tutup. Jadi saya tuh dari tadi malem gelisahnya 'mau ke mana' untuk tahu matanya, karena udah nutup (matanya karena bengkak)," ungkapnya.

Artikel diolah dari Grid.ID