Jika seluruh partai anggota KIM optimal memanaskan mesinnya, maka Pilpres 2024 di tangan mereka.
Selain itu, simpul relawan Jokowi juga kekuatan politik yang tidak bisa diremehkan. Semua itu bisa menjadi berkah tersendiri bagi Prabowo-Gibran.
"Yang kedua, dari sisi jejaring mesin elektoral juga cukup kuat. Selain koalisi partai politik terbesar, 45 persen kekuatan di parlemen, juga kita tahu ada jejaring relawan yang juga menjadi mesin politik nonpartai milik Pak Jokowi yang juga bisa dikapitalisasi," kata Hanta Yuda.
Ketiga adalah faktor Jokowi sebagai presiden saat Pilpres 2024 terselenggara.
Baca juga: BUKAN Gibran, Pengamat Sebut Sosok Ini Dongkrak Prabowo Kalahkan Ganjar-Mahfud & AMIN: ET atau YIM?
Jokowi bisa saja menggunakan kekuasaannya yang berimbas pada kelancaran sang putra menuju podium politik tertinggi.
"Dan kekuatan terbesar ketiga kita tahu Presiden Jokowi ketika Pilpres berlangsung adalah panglima tertinggi politik di republik ini yang memegang kendali fitur-fitur kekuasaan, punya pengaruh politik secara langsung maupun tidak langsung, dan ini punya potensi tentunya," jelasnya.
Selain kelebihan, Hanta Yuda juga menjelaskan bahwa GIbran bisa membawa dampak negatif bagi pencapresan Prabowo.
Faktor itu terkait kemungkinan kekuatan politik kontra Jokowi yang menguat dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Faktor lain adalah menguatnya isu politik dinasti yang kini sudah mulai menyerang Jokowi dan Gibran.
"Kemungkinan eskalasi dari isu-isu dinasti dan sebagainya. Ini harus ada mitigasi politik," tandas Hanta Yuda.
Diketahui, nama Erick telah lama disodorkan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sedangkan nama Gibran disodorkan PBB pada awalnya, namun setelah itu partai lain mengikuti, termasuk Partai Golkar.
Akhirnya, Prabowo mengumumkan Gibran sebagai wakilnya di pesta demokrasi 2024, di kediamannya, Jalan Kertanegra IV, Jakarta Selatan, Minggu.
Pengumuman disampaikan usai rapat para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Garuda, Gelora dan Prima.
Gibran sendiri tidak hadir pada pengumuman penting itu.