Akan tetapi, ia sebelumnya sempat mengumbar sudah bertemu Gibran, pada Jumat pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, PDI-P juga belum bisa mengambil sikap terkait nasib Gibran ke depannya usai menjadi cawapres Prabowo.
"Ya sudah, sudah jadi calon wapres dari bersama dengan Mas Prabowo," imbuh dia.
Baca juga: Klaten Mampu Tekan Angka Stunting, Puan Maharani Puji Keberhasilan Bupati Sri Mulyani dan Jajaran
Gibran disebut masih PDI-P
Puan menilai Gibran masih merupakan kader PDI-P.
Sebab, sejauh ini, dia belum mendengar keinginan Gibran untuk pamit keluar dari PDI-P.
Saat pertemuan terakhir, Gibran juga disebut tidak mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P.
"Enggak ada, enggak ada mengembalikan KTA, enggak ada lain-lain, hanya pamit untuk menjadi cawapres Mas Prabowo," ujarnya.
Ketua DPR RI ini menambahkan, karena Gibran sudah menjadi calon wakil Presiden Prabowo.
Maka keanggotaannya di struktur Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud sebagai juru bicara atau pun juru kampanye nasional, menjadi tidak memungkinkan.
Ketika ditegaskan lagi dengan pertanyaan apakah Gibran masih kader PDI-P usai mendaftarkan jadi cawapres, Puan tak menjawab tegas.
"Kalau gitu saya nanya lagi nanti (ke) Mas Gibran," imbuh eks Menko PMK ini.
Pengamat nilai Gibran tak akan dipecat
Melihat sikap PDI-P, pengamat politik Jannus TH Siahaan memperkirakan, tidak akan ada pemecatan terhadap Gibran setelah menerima pinangan Prabowo.
Jika hal itu dilakukan oleh PDI-P maka dinilai bisa menutup peluang partai itu masuk kembali ke lingkar kekuasaan, jika pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.