Batuan Beku: Definisi, Jenis, dan Penamaanya
Selain batuan sedimen dan batuan metamorf, ada satu lagi jenis batuan yang menyusun litosfer, yaitu batuan beku (igneus rock).
Dilansir dari Buku Ajar Pengantar Geologi (2019) karya Muhammad Zuhdi, batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi.
Dapat dikatakan juga bahwa batuan beku merupakan batuan yang terbentuk akibat pembekuan magma.
Sifat utama batuan beku adalah kristalin, baik dari kristal itu sendiri maupun dari gelasan yang mengkristal. Berdasarkan genetiknya, batuan beku dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Batuan beku intrusi
Batuan beku intrusi adalah batuan beku yang mendingin dan mengeras di bawah permukaan atau di dalam kerak bumi dikelilingi oleh batuan asal.
Magma mendingin secara perlahan sehingga batuan ini memiliki butir yang kasar. Struktur batuan beku instrusi yang khas adalah batolit, stok, lakolit, sill, dan dike. Nama batuan yang memiliki tekstur kasar adalah granit, gabro, dan diorit.
- Batuan beku ekstrusi
Batuan beku ekstrusi adalah batuan beku yang mendingin dan mengeras di daratan maupun di bawah permukaan laut. Batuan ini disebut juga sebagai batuan vulkanik.
Penamaan batuan beku
Dalam buku Modul 2 Geologi Dasar (2019) karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dijelaskan beberapa penamaan batuan beku, antara lain:
- Batuan Granit
Batuan granit terdiri atas empat jenis batuan, yaitu:
- Granit
Granit merupakan batuan dengan mineral penyusunnya berbutir kasar yang terdiri dari sekitar 10-20 persen kuarsa dan sekitar 50 persen feldspar. Persebaran granit di Indonesia ada di daerah Bengkulu, Belitung, Lampung, dan Maluku.
- Riolit
Riolit merupakan padanan granit berbutir halus. Seperti granit, riolit juga tersusun dari silikat berwarna terang.
Riolit berbutir halus seringkali mengandung pecahan kaca dan lubang, hal tersebut memperlihatkan bahwa pendinginan berlangsung cepat di lingkungan permukaan atau di dekat permukaan.
- Obsidian