Sejak awal menikah, Kristina dan Galip memang mengungkapkan keinginan untuk memiliki banyak anak.
Namun mereka memilih metode surrogate atau ibu pengganti.
Jalur tersebut dianggap lebih sesuai dengan kondisi mereka.
Meode surrogate sendiri merupakan proses 'menitipkan' anak di dalam rahim wanita lain.
Kristina dan sang suami sudah mengeluarkan uang Rp 2,6 miliar untuk biaya surogasi.
Kini Kristina dan sang suami telah memiliki 22 anak.
Namun jumlah tersebut rupanya masih kurang.
Mereka ingin memiliki 105 anak.
Suami Dipenjara
Sempat bersemangat untuk menambah anak, kini Kristina justru pilu lantaran sang suami terjerat kasus hukum.
Tak hanya menunda tambah anak, Kristina juga mulai kewalahan mengasuh.
Suaminya rupanya terlibat kasus pencucian uang.
Akibat kasus tersebut, ia pun mendekam di penjara di Turki.
Kristina pun sedih atas apa yang terjadi pada sang suami.
Ia merasa kesepian karena biasanya ada sang suami yang menemani.
Kristina juga kesulitan merawat anak-anaknya.
"Sebenarnya tidak masalah punya banyak anak, terlebih suamiku pengusaha.
Tapi setelah dia pergi (dipenjara), aku merasa kesulitan (mengasuh)," ujarnya.
Memiliki banyak anak, kebutuhan pun semakin bertambah.
"Biasanya suamiku kerja di rumah.
Setiap bangun, ada dia.
Namun sekarang sepi," ujarnya.
Meski merasa kesepian tak ada suami, namun Kristina tak benar-benar sendiri dalam merawat anaknya.
Ia memiliki 16 pengasuh yang membantunya.
Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa jasa ART adalah sekitar Rp 1,4 miliaran per tahun.
Kristina mengaku selalu menghabiskan waktu dengan semua anaknya setiap hari.
Banyaknya bayi yang berusia tiga bulan hingga 19 bulan membuat dirinya kewalahan.
(TribunNewsmaker/ Listusista)