Dialognya dianggap tampaknya sangat mirip dengan apa yang dikatakan militer Israel tentang Hamas yang mencuri semua bahan bakar dari rumah sakit.
Selain itu, penempatan logo Kementerian Kesehatan Palestina yang terkesan sangat ingin ditonjolkan merupakan upaya yang dibuat-buat untuk menyesatkan.
Perawat tersebut berusaha menciptakan 'jebakan' sebagai sumber intelijen terbuka.
Dari semua itu yang menambah kecurigaan adalah efek suara bom yang terdengar di audio yang terlihat dibuat-buat.
Backsound ledakannya diketahui hanyalah hasil editan di mana news anchor di sana memastikan timnya sudah menyelidiki bahwa suara itu teramat mirip dengan sound ledakan yang sudah terjadi.
Ketika dipisah ada penggabungan dari video akting tersebut dengan sound bom seolah-olah memang sedang terjadi.
Kedua, video perawat panik itu juga terlihat terlalu 'murni' dan dinilai sangat rapi latar belakangnya.
Selain itu, pada stetoskop perawat itu yang berwarna merah.
Sudah bisa dipastikan bahwa stetoskop di RS Al Shifa semuanya berwarna biru.
Kelir biru seragam tidak mungkin ada kelir lain di RS tersebut.
Lalu juga jika merujuk pengakuannya tengah mengoperasi balita, maka sarung tangannya juga seharusnya tidak sebersih di dalam video.
Selain itu, tampak mantel putihnya yang sangat bersih serta riasan wajahnya yang sempurna.
Jika memang benar, dia merupakan perawat, maka pakaiannya tidak akan terlihat rapi.
Pasalnya, kondisi RS Al Shifa sungguh mencekam kala itu karena menjadi target serangan.
Artikel ini diolah dari Tribunnews