Berita Viral

Hamil Diluar Nikah, Wanita Nangis Pacar Ogah Menikahi, Ternyata Masih Cinta Mantan, 'Aku Diusir'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wanita yang hamil diluar nikah, diusir keluarga dan kekasih tak mau menikahi

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang wanita hamil diluar nikah, kini menangis karena kekasihnya tak mau menikahi.

Dikutip dari World of Buzz pada 25 November 2023, wanita tersebut curhat di forum Twitter dan menjadi viral.

Seperti yang diketahui, memilih untuk menikah dan memulai sebuah keluarga adalah sebuah komitmen yang sangat besar.

Terutama dengan mempertimbangkan kombinasi antara keuangan dan kesejahteraan fisik dan mental anak-anak di masa depan.

Seorang wanita Malaysia berusia 23 tahun menggunakan halaman Twitter TwtSecretsMY untuk berbagi tentang betapa kesepiannya dia setelah hamil diluar nikah.

Keluarganya tidak mengakui bahwa dia hamil dan keraguan pacarnya untuk menikahinya.

Baca juga: Suami Kesal Istrinya Hamil Kembar Tiga Tapi Semua Jabang Bayi Perempuan, Ingin Anak Laki-laki

Ilustrasi hamil dan patah hati (freepik)

"Sejak awal tahun ini, saya tidak tinggal bersama keluarga saya, saya tinggal dengan calon mertua saya,

Saya hamil dan ya, usia kandungan saya sudah hampir 6 bulan, sebenarnya, orang tua saya menentang saya karena mereka terus menyalahkan saya karena saya hamil."

Ternyata pacarnya juga masih belum bisa melupakan hubungan masa lalunya dan menyimpan foto-foto mantan pacarnya di ponselnya.

Hal tersebut yang membuat pacarnya tidak mau menikahinya meski sudah menghamili wanita tersebut.

Dia juga menambahkan bahwa dia memiliki keinginan untuk meninggalkan bayinya dengan pacarnya karena dia mampu merawat bayinya dan kemudian melarikan diri.

Dia menjelaskan bahwa sejak dia hamil, dia telah meminta pacarnya untuk memulai proses pernikahan mereka, tetapi dia malah marah atas permintaan itu karena semuanya membutuhkan biaya.

Dia kemudian menyarankan agar dia dapat membayar kursus pernikahan mereka, tetapi mereka harus membagi sisa biaya untuk pertunangan dan pernikahan secara merata.

Karena dia mengkhawatirkan masa depan anaknya jika dia akhirnya menjadi seorang ibu tunggal.

"Saya hanya memikirkan putri saya, itu saja, dia membutuhkan kasih sayang seorang ayah,

Halaman
1234