Berita Viral

CURIGA Ada Suara Lonceng dari Dalam Makam Wanita, Warga Syok saat Digali, Ada HP: Kasus KDRT Terkuak

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ada hp di dalam peti mati seorang ibu, ditaruh diam-diam oleh anaknya, warga ketakutan, kasus KDRT pun terbongkar

Mereka memiliki seorang anak berusia 13 tahun bernama Cuong Cuong.

Kepada polisi Trieu Quan bercerita pada warga bahwa istrinya meninggal bunuh diri karena tak tahan merasakan kemiskinan keluarganya.

Pada hari kematian wanita itu, Tieu Quan memutuskan menguburkan istrinya seorang diri tanpa upacara pemakaman.

Setelah diselidiki, polisi menemukan banyak hal yang mencurigakan.

Baca juga: GETIR Istri Polisi di Pekanbaru di-KDRT Suami, Bibir Pecah Bercucuran Darah: Kemana Cari Keadilan?

ILUSTRASI kekerasan pada perempuan (Istimewa)

Pertama-tama, mengapa Trieu Quan tidak menelepon polisi ketika dia menemukan mayat istrinya.

Kedua, polisi mengetahui dari tetangga Trieu Quan bahwa dia dan istrinya bertengkar sengit beberapa hari sebelum kejadian.

Selain itu, rombongan Tieu Lam juga mendengar suara yang berasal dari makam Tan Lan. 

Oleh karena itu polisi tidak langsung mempercayai ucapan suami itu.

Bersedia untuk membongkar makam istrinya, mereka lantas kaget saat menemukan sebuah ponsel di sebelah tubuh Tan Lan di dalam peti jenazah.

Ketika mereka mengambil ponsel itu, mereka melihat lebih dari 10 panggilan tidak terjawab.

Ilustrasi peti mati. (Freepik)

Menurut penyelidikan, orang yang menelepon Tan Lan adalah putranya yang berusia 13 tahun, Cuong Cuong.Ternyata

Cuong Cuong merindukan ibunya, sehingga di hari ibunya meninggal, diam-diam dia meletakkan ponselnya di peti matinya, berharap keajaiban akan terjadi dan ibunya bisa mendengar panggilan telepon tersebut.

Polisi kemudian menginterogasi Cuong Cuong dan menemukan rahasia yang mengejutkan.

Ternyata ibunda Cuong Cuong tidak bunuh diri melainkan dipukuli hingga tewas oleh ayahnya.

Pada hari ibunya dibunuh, ayahnya, Trieu Quan, tidak mengetahui bahwa putranya sakit dan tidak bersekolah di rumah.

Halaman
123