Saat aku bertanya, apakah bahagia itu akan ada lagi?” ucap Unge.

 “Ya, hari demi hari berlalu, sedikit demi sedikit, aku beradaptasi dengan sakit.

Menjalani hidup dengan kesadaran, kalau sakit ini tidak akan pergi, akan tetap ada di situ dan terus di situ.

Tapi, aku bisa hidup, dan pada sebuah waktu, hadir seorang pria," imbuh Unge.

"Pria ini, yang juga membawa rasa sakit dalam perjalanan (hidupnya).

Waktu demi waktu dilalui. Sakit mulai dibagi, dan aku tak merasa sendiri lagi, canda tawa kembali hadir,” sambung Unge.

"Aku berhak dicintai dan bahagia, rasa sakit itu akan selalu ada. Tapi pria ini, dia mengembalikan senyumanku.

Dia membawaku ke tempat yang tak pernah berani aku mimpikan, tempat yang disebut rumah,” kata Unge dalam bahasa Inggris.

“Kamu adalah sahabatku, cahaya dalam kegelapan, patner, cintaku.

Terima kasih sudah mengizinkanku jadi apa adanya, terima kasih sudah mencintai rasa sakitku, terima kasih sudah mencintaku,” pungkas Unge.

(Tribunnews.com/Dipta)

Diolah dari artikel tayang di Tribunnews.com