"Uang itu untuk anaknya. Rokok anaknya rokok mahal, jadi ibunya terpaksa meminjam Rp 50.000 setiap harinya," tutur dia.
SR kemudian keluar dari pekerjaannya karena usia yang telah menua.
Karena menganggur, iapun tak memiliki pemasukan. Sang anak pun hendak menganiayanya saat SR menolak memberikan uang.
"Saat ini, keduanya kita titipkan di shelter pemberdayaan perempuan. Selanjutnya akan kita tempatkan di RPTC." ujar Faridah.
"Kondisi si pemuda juga sudah normal pasca disuntik obat penenang," lanjut Faridah.
Dipulangkan ke Manado
Menurut Faridah, saat normal, MH terlihat sangat dekat dan sayang pada ibunya.
"Si anak ini kecanduan narkotika, harus ada upaya agar dia lepas dari pengaruh obat terlarang itu," sambungnya.
DSP3A Nunukan, sedang mengupayakan pemulangan keduanya ke Manado.
Nantinya, mereka akan berada di lingkungan keluarga, yang tentunya lebih terjamin dan berada dalam pengawasan pihak keluarga.
"Kita segera koordinasi dengan Dinas Sosial di Manado, agar SR diberi modal usaha, dan penanganan lanjutan untuk anaknya. Kalau di Nunukan, tidak mungkin dia terus terusan tinggal di RPTC." jelasnya.
"Kalau ada apa-apa, tidak ada keluarganya. Terlalu berisiko. Jadi opsi kami adalah dipulangkan, dan diberi modal untuk membuka usaha di kampungnya," pungkas Faridah.
Artikel ini diolah dari Kompas.com