Afrika Selatan sangat kritis terhadap operasi militer Israel di Gaza, dan Kongres Nasional Afrika yang berkuasa memiliki sejarah panjang solidaritas terhadap perjuangan Palestina.
Hal ini sejalan dengan perjuangan mereka melawan apartheid, sebuah kebijakan segregasi dan diskriminasi rasial yang diterapkan oleh pemerintah minoritas kulit putih di Afrika Selatan terhadap mayoritas kulit hitam di negara tersebut, hingga pemilu demokratis pertama pada tahun 1994.
Kini, sebanyak 23.469 orang, termasuk hampir 10.000 anak-anak, tewas dan lebih dari 59.604 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Diolah dari artikel tayang di Tribunnews.com