Sang istri berlari mencari ibu mertuanya dan menceritakan bahwa suaminya telah memukulinya.

Ibu mertuanya menanyakan alasannya dan mendengar tentang putranya yang memiliki kekasih.

Yang patut disebutkan adalah bahwa ibu mertuanya tidak hanya tidak memarahi putranya tetapi juga dengan tenang berkata: " 'Main saja!' Dia percaya bahwa laki-laki hanya bermain-main sesekali, dan sebagai seorang wanita, Kamu tidak boleh menganggapnya terlalu serius, selama suami Kamu pulang, tidak apa-apa. " Menurutnya, sulit bagi seorang pria untuk menghindari hubungan di luar nikah.

Wanita tersebut juga mengetahui bahwa suaminya telah mentransfer lebih dari 2.000 yuan (sekitar lebih dari Rp 4 juta) dari gaji bulanannya sebesar 4.000 yuan (sekitar lebih dari Rp 8 juta) kepada pacarnya.

Keduanya sudah menikah bertahun-tahun, namun dia belum pernah menerima 520 pesan cinta.

Sang ibu mertua semakin membabi buta melindungi putranya, sehingga membuat menantu perempuannya sangat kecewa.

Dia bilang dia ingin bercerai dan tidak ingin melanjutkan pernikahan ini lagi.

Tanpa diduga, ibu mertuanya sekali lagi mengejutkannya: "Seorang wanita telah melahirkan dua anak, mari kita coba cerai untuk melihat apakah ada anak yang tertarik."

Wanita tersebut tidak membantah tetapi mengatakan bahwa setelah perceraian, dia tidak akan bercerai tetapi akan bekerja keras untuk hidup mandiri.

Baginya, satu pernikahan seperti itu sudah cukup dalam hidupnya.

Setelah berbagi pengalamannya di jejaring sosial, kisahnya menarik banyak perhatian.

Netizen mulai berdiskusi dengan mengatakan bahwa ibu mertua tidak boleh bersikap seperti itu.

“Memang benar kamu (mertua) secara membabi buta melindungi putramu. Menantu perempuan telah memberikan begitu banyak bukti namun dia tetap membelanya, dan bahkan mengancam menantu perempuannya bahwa tidak ada yang akan membutuhkannya setelah perceraian."

“Kalau perselingkuhan itu dilakukan oleh ayah mertua, pasti ibu mertua tidak akan begitu tenang bukan? Suami selingkuh, ibu mertua membuat alasan, dan perceraian adalah hal yang wajar.”

"Tuhan! Wanita cantik seperti itu tidak dapat menemukan suami. Banyak ibu tunggal yang menikah lagi dan masih merasa bahagia dan puas!"