TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pesta demokrasi terkadang membawa pukulan berat pada pesertanya terutama calon anggota legislatif yang gagal mendapatkan kursi.
Dengan harapan setinggi langit dan modal yang tak sedikit, kejiwaan menjadi rumit.
Sehingga tak jarang caleg atau pendukungnya masuk rumah sakit jiwa untuk memulihkan kejiwaanya pasca berlaga di medan pertempuran demokrasi Indonesia.
Baca juga: 6 Caleg Artis yang Terancam Gagal Lolos ke Senayan, Marissya Icha Kesel Cuma Dapat 59 Suara
Berikut ini beberapa kasus pasien 'korban' pemilu yang terpaksa harus dirawat di rumah sakit jiwa.
Beredar rekaman video seorang perempuan paruh baya diduga calon anggota legislatif (caleg) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengalami depresi karena gagal dalam Pemilu 2024.
Dalam rekaman berdurasi 18 detik itu, tampak perempuan paruh baya yang diduga caleg berada di ruang Unit Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS).
Dia mengenakan daster hijau dengan rambut terurai, terlihat juga dia memegang ponsel sambil bernyanyi di ruang IGD.
Baca juga: Rumus Menentukan Caleg yang Lolos Jadi Anggota DPR & DPRD di Pemilu 2024, Wajib Penuhi Ambang Batas
"Jika hanya dia akhirnya di hati," penggalan lirik nyanyian perempuan paruh baya itu.
"Korban caleg pertama masuk di (RS) Labuang Baji," ucap perempuan yang merekam pasien yang diduga caleg depresi itu.
Humas RS Labuang Baji Makassar, Irna, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa perempuan yang ada di dalam video itu lokasinya di IGD RS Labuang Baji.
"Kalau lihat ruangannya sepertinya di ruangan IGD kami," kata Irna kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024).
Namun, Irna menyatakan, perempuan paruh baya itu hanya keluarga pasien.
Dia hanya menemani suaminya yang tengah mendapatkan perawatan di RS Labuang Baji Makassar.
"Saat ini info yang kami terima yang bersangkutan adalah keluarga pasien yang dirawat di lantai 3," ujarnya.
Dia juga menuturkan, perempuan paruh baya itu telah dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.
"Infonya sudah dirujuk ke RS Dadi," tuturnya.
Baca juga: Nasib Hamka Haq, Caleg sudah Meninggal tapi Masih Dapat 5 Ribu Suara di Jatim, Tetap Dianggap Sah
Sementara itu, Koordinator Divisi Humas RSKD Dadi, Wawan Satriawan, membenarkan bahwa perempuan paruh baya itu telah berada di RSKD Dadi Makassar untuk mendapatkan perawatan kejiwaan.
Dia mengatakan, pasien itu berinisial S (53).
"Pasiennya sudah ada di IGD," kata Wawan. Kendati demikian, Wawan membatah bahwa pasien tersebut adalah seorang caleg yang depresi akibat gagal dalam Pemilu 2024.
"Bukan caleg, tapi selalu bicara tentang Prabowo," pungkasnya.
Kisah donatur caleg masuk RSJ atau rumah sakit jiwa karena uangnya habis.
Donatur caleg itu dirawat di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM), Kota Bogor, Ia masuk RSJ pada tahun 2019.
Pasien tersebut merupakan penyokong dana untuk seorang calon legislatif pada Pemilu 2019 silam.
Hal ini diungkap Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM).
“2019 nggak ada, adanya tim supporting caleg. Bukan dari calegnya,” kata Prahardian Priatma dijumpai pada Jumat (16/2/2024).
Kata Prahardian, pasien mengalami depresi karena uangnya habis banyak untuk mendukung seorang caleg.
“Ya karena uang habis. Perempuan kalau nggak salah. Itu sudah rawat inap. Itu pun karena pengakuan dia ya, itu pun saya nggak tahu.
Nggak mengkaji sampai sana,” tambahnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunBogor.
Baca juga: Kita Pikir Bercandaan Aja, Daus Mini Sempat Tak Percaya Komeng Maju Sebagai Caleg DPD RI Jabar
Kondisi itu berbeda dengan Pemilu 2024 ini yang baru saja selesai.
RSMM belum mendapat laporan adanya Caleg stres di Pemilu ini.
Jikalau ada, diakui Prahardian, biasanya Caleg itu tidak akan mengakui identitas aslinya.
“Jadi kan nggak mungkin mereka bilang ‘gua caleg nih’, dan dokter tidak membuka informasi medis tersebut.
Baik identitas maupun asal usulnya, kecuali dalam keadaan urgent misalnya permintaan data pusat,” ungkapnya.
Meski begitu, RSMM sendiri sebetulnya sudah menyiapkan layanan kejiwaan bagi para caleg stres tersebut.
“Ada D’Patenz, ada ruangan eksekutif, ruangan jiwa VIP.
Misal caleg nggak mau gabung sama yang lain, mau healing, kita punya VIP. Ada layanan olahraga juga didampingi tim tenaga medis,” tambahnya.
Jika mengharuskan caleg itu rawat inap, ruangan RSMM ini sedang tersedia.
Dari total 580 bed atau kasur, baru terisi 80 persen saja.
“Kita total bed ada 580 bed, 100 bed untuk layanan umum, sisanya 400 sekian untuk layanan jiwa.
Untuk sekarang, kalau tidak salah per hari ini terisi sekitar 70-80 persen. Itu yang jiwa. Jadi kalau bicara ruangan apakah tersedia?
Ya tersedia. Dari mulai yang jiwa berat, sedang, ringan, dan rehab. Kan ada rehab harian,” tandasnya.
Artikel diolah dari TribunJatim.com