TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah lima tips jitu mengatasi penyakit auto imun disertai doa meminta kesembuhan, penyakit cepat diangkat seperti istri Anang Hermansyah, Ashanty.
Menderita autoimun tak membuat Ashanty berhenti untuk membaca doa meminta kesembuhan agar mendapatkan pemulihan.
Terbukti, penyakit autoimun yang diderita Ashanty lekas pulih diiringi dengan usahanya menemukan pengobatan yang tepat.
Segala upaya mulai dari mengonsumsi obat hingga terapi telah dilakukan oleh Ashanty diiringi dengan memanjatkan doa meminta kesembuhan.
Beruntung, kini Ashanty mulai pulih dari penyakit autoimun yang dideritanya.
Penyakit autoimun menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh tidak dapat menjalani fungsi normalnya.
Sehingga sel-sel tubuh mudah terserang penyakit. Padahal sistem imun bertugas melawan infeksi virus, bakteri dan benda asing lainnya yang membahayakan tubuh.
Baca juga: Merasa Obesitas? Ini Tips Diet Ala Asri Welas, Siapkan 4 Menu Diet Ini Plus Doa Meminta Kesembuhan
Gejala penderita autoimun termasuk yang diidap istri Anang Hermansyah ini berbeda-beda sesuai jenisnya.
Dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab seseorang menderita autoimun sehingga bisa dilakukan pengobatan yang juga tepat.
Dirangkum tim TribunNewsmaker.com dari ciputrahospital, penyakit autoimun merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh tidak lagi melakukan fungsinya yaitu melawan virus/bakteri penyebab infeksi, melainkan justru menyerang jaringan tubuhnya sendiri.
Penyakit autoimun secara umum dibagi menjadi dua kategori, pertama autoimun yang menyerang organ spesifik, yakni ketika autoimun hanya menyerang satu organ tertentu saja dalam tubuh.
Kedua, non-organ spesifi, dimana terdapat beberapa organ atau sistem tubuh yang mungkin terpengaruh.
Baca juga: Gagal Nyaleg Jangan Stres! Ini 5 Tips Atasi Mental Illness untuk Caleg, Plus Doa Meminta Kesembuhan
Baca juga: 5 Asupan untuk Mengatasi Stunting pada Anak Disertai Doa Meminta Kesembuhan, Minum Susu Termasuk?
Perlu diketahui, jika wanita memiliki potensi lebih tinggi terkena autoimun dibanding pria, terutama dalam masa subur mereka.
Perkiraan para ahli menyebutkan bila, hormon mungkin berpengaruh terhadap kondisi tersebut.