Bahkan pada hari Senin ini ada lebih banyak dokter termasuk lulusan sekolah kedokteran baru juga ikut bergabung dalam aksi protes ini.
Seoul mengatakan bahwa negara ini memiliki rasio dokter dan penduduk yang terendah di antara negara-negara maju.
Maka dari itu, pemerintah berusaha keras untuk menerima 2.000 siswa lagi di sekolah kedokteran setiap tahun yang dimulai tahun depan.
Para dokter telah menyuarakan penolakan keras terhadap rencana pemerintah tersebut, dengan alasan bahwa hal itu akan merugikan kualitas layanan.
Para pendukung reformasi mengatakan bahwa dokter sangat khawatir bahwa reformasi dapat mengikis gaji dan status sosial mereka.
Namun jajak pendapat menunjukkan bahwa 75 persen masyarakat Korea Selatan mendukung peningkatan jumlah penerimaan sekolah kedokteran.
Bahkan mereka yang tinggal di daerah terpencil kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com