Doa Meluluhkan Hati

Orangtua Wajib Tahu! 6 Tips Membujuk Anak Agar Mau Sholat & Jadi Kebiasaan Plus Doa Meluluhkan Hati

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cara agar anak mau sholat

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Orangtua wajib tahu! Inilah lima tips jitu membujuk anak agar bersedia salat disertai doa meluluhkan hati.

Jika kamu mengikuti lima tips jitu berikut ini disertai dengan membaca doa meluluhkan hati, maka bukanlah hal yang sulit untuk membujuk anak agar rajin salat tepat waktu.

Dirimu cukup mempraktikkan tips tersebut dengan benar dan konsisten memanjatkan doa meluluhkan hati.

Oleh karena itu, simak artikel ini hingga tuntas dan mulailah memahaminya.

Mengajarkan anak untuk beribadah sejak dini merupakan satu keharusan yang diwajibkan bagi orang-tua.

Ketika kamu sudah membiasakan anakmu beribadah sejak dini, maka hal tersebut akan ia pertahankan hingga dewasa.

Ibaratnya, ketika kita menanam sebuah pohon, jika kita rawat dengan air dan pupuk yang cukup, maka ia akan tumbuh dengan baik.

Baca juga: Dilarang Kerja Suami? Ini 5 Trik Meyakinkannya agar Diizinkan Berkarier Plus Doa Meluluhkan Hati

Ilustrasi ibu memarahi anak bandel (NET)

Sebaliknya, ketika kita menanam sebuah pohon, dan malah memberikannya zat-zat berbahaya ataupun kita malas dalam merawatnya, maka pohon itu tak akan tumbuh dan malah membuat rusak pohon itu sendiri.

Sama halnya dalam mendidik anak, jika kita biasakan melakukan kebaikan sejak dini, maka ia akan tumbuh dengan nilai-nilai kebaikan tersebut.

Namun sebaliknya, jika kita lalai dan malah membiasakannya dengan hal yang buruk, maka ia akan tumbuh dengan nilai-nilai buruk yang bisa menjerumuskan dirinya sendiri kepada hal yang salah.

Baca juga: Ketahuan Bohong? Ini 5 Tips Mendapatkan Maaf dari Suami yang Lagi Marah Disertai Doa Meluluhkan Hati

Berikut lima tips jitu membujuk anak agar bersedia salat dan menjadikannya sebagai kebiasaan:

Ilustrasi Sholat (Pos Kupang)

1. Beri alasan mengapa anak harus beribadah

Pernahkah kamu menerima pertanyaan tadi dari anak-anak? Semua orang-tua pasti pernah merasakannya.

Banyak orang-tua yang bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut.

Sehingga ketika ditanya, biasanya orang-tua akan menjawab, "Coba tanya sama guru ngaji kamu" atau "Ya karena itu perintah Allah, apapun perintahnya, kamu harus melaksanakannya, gak boleh banyak nanya."

Baca juga: Sulit Dicintai! Ini 5 Cara Jitu Membuat Pria Berzodiak Taurus Jatuh Cinta Plus Doa Meluluhkan Hati

Ketika orang-tua memberi jawaban tersebut, anak justru akan kehilangan semangat dalam beribadah.

Anak akan menganggap bahwa ibadah adalah hal yang membosankan dan anak menganggap bahwa ibadah itu hanya sekedar perintah dari orang-tuanya.

Oleh karena itu, penting untuk orang-tua agar banyak membaca dan belajar bagaimana cara menjawab pertanyaan anak mengenai ibadah. Berikan alasan yang dapat diterima oleh anak-anak.

Bisa juga dengan menjadikannya sebuah cerita agar anak-anak dapat mengerti dengan mudah.

Di zaman ini, ada berbagai media yang bisa kita manfaatkan untuk menjadi edukasi bagi anak kita.

Ilustrasi sholat di rumah (Grafis TribunPontianak.com/Enro)

2. Jangan biasakan anak berpuasa setengah hari

Kebiasaan ini seringkali diterapkan ketika bulan Ramadan. Biasanya, orang-tua akan berkata "Kamu kan masih belajar, gak papa buka setengah hari."

Padahal, perkataan tersebut adalah suatu kesalahan fatal. Karena, ketika orang-tua mengajarkan hal tersebut, maka anak akan menganggap bahwa puasa setengah hari adalah hal yang wajar.

Padahal, tak pernah ada anjuran untuk berpuka puasa setengah hari.

Biasakan anak untuk berpuasa sampai maghrib. Selama ia sudah sahur, maka dukunglah anakmu agar bisa berbuka puasa hingga maghrib.

Jika ia tidak kuat, maka tak apa untuk menyuruhnya berbuka.

Yang penting, kamu tidak memaksanya, namun tetap menyemangatinya, "Kamu besok harus bisa ya puasa sampai maghrib, nanti ayah belikan ayam goreng kesukaanmu deh."

Kalau kamu membiasakan "Yaudah, buka setengah hari saja." maka seterusnya mindset dan pemikirannya akan terus begitu.

Akibatnya, anak akan menganggap bahwa dirinya hanya perlu berpuasa sampai siang, dan tak ada semangat untuk berbuka sampai maghrib.

3. Buatlah reward agar anak lebih semangat

Salah satu cara agar anak bisa konsisten dalam melakukan ibadah adalah dengan membuat reward.

Berikanlah hadiah jika anakmu telah menyelesaikan target atau ibadahnya rajin.

Jika anak bermalas-malasan, maka bujuklah ia dengan berkata, "Ayo, nanti kalau kamu bisa tarawih sampai full mamah akan ajak jalan-jalan.".

Namun sebaiknya jangan lakukan hal ini secara terus menerus. Buat reward dengan secukupnya saja. Atau, tak perlu bilang ke anak jika ingin memberikan hadiah. Jadikan hadiah tersebut sebagai suprise karena ia berhasil belajar dengan baik.

Jangan sampai, tujuan anakmu ketika beribadah hanyalah untuk mendapatkan hadiah.

Beri tahu bahwa ada hadiah yang lebih besar dari hadiah yang orang-tua berikan, yakni pahala dan kemudahan yang diberikan Allah kepada kita.

Ilustrasi Sholat (Tribun Manado)

4. Buat metode yang asyik dalam belajar

Jangan mengajarkan anak beribadah hanya dengan nasihat-nasihat dan ceramah saja. Buatlah cara yang lebih menyenangkan.

Terutama jika anakmu termasuk anak yang aktif, maka akan sulit jika kamu hanya mengajarkannya lewat perkataan saja.

Ada banyak metode yang dapat kamu lakukan dalam mengajarkan anak beribadah.

Bisa lewat permainan, seperti tebak-tebakan surah, bermain challenge, misal siapa yang bisa membaca doa setelah makan maka ia akan dapat satu poin.

Siapa yang paling banyak poinnya, maka ia akan mendapatkan hadiah atau diperbolehkan bermain seharian.

Kamu juga bisa mengajarkannya lewat buku cerita, ataupun video animasi seperti Nussa dan Riko The Series.

Dengan itu, anak-anak akan lebih mudah faham dan mengerti.

Ilustrasi sujud (Freepik)

5. Ajaklah anak dalam aktivitas beribadah yang kita lakukan

Anak-anak tak bisa belajar hanya dari teorinya saja. Orang-tua juga harus bisa mencontohkan, bukan hanya mengajarkan. Ajaklah dan selalu sertakan anakmu ketika kamu melakukan ibadah.

Ajak ia untuk beribadah bersama, kalau ia tak mau, maka biarkanlah ia hanya duduk menemanimu atau tidur di sebelahmu.

Misal, ketika kamu ingin mengajarkan anak laki-laki untuk sholat di masjid. Maka jangan memaksanya untuk ikut sholat jika ia tak mau.

Kamu cukup mengajaknya, walau dia tidak ikut beribadah, setidaknya ia sudah dibiasakan pergi ke masjid untuk sholat.

Ketika sudah terbiasa dan ia lupa melakukannya, anak akan merasa ada yang mengganjal sehingga ia merasa tak nyaman jika meninggalkan ibadah tersebut.

Membiasakan anak beribadah sejak dini akan memberikan dampak yang besar ketika ia dewasa.

Setidaknya, ia jadi tahu bahwa beribadah adalah sebuah keharusan dalam agama dan ia tak boleh meninggalkannya.

Jangan lupa memanjatkan doa meluluhkan hati agar Allah SWT bersedia menyadarkan anak untuk menegakkan salat.

Ilustrasi berdoa meluluhkan hati (TribunManado)

Doa Meluluhkan Hati

اَللَّهُمَّ لَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ لَيِّنْتَ لِدَاوُدَالْحَدِيْد

Allahumma layyin li qalbahu, layyinta li Dawudal hadid

Artinya: "Ya Allah, lembutkanlah hatinya sebagaimana Engkau melembutkan Daud (terhadap) besi."

Doa meluluhkan hati yang dipanjatkan Nabi Yusuf

Membaca surat Yusuf ayat 4 memiliki keutamaan dapat mendatangkan kecintaan dan kasih sayang.

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأَبِيهِ يَنَابَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْهُمْ فِي سَجِدِينَ

Artinya: "(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku."

Ilustrasi orang muslim sedang berdoa. (islamcity.org)

Selain doa meluluhkan hati seseorang dari para nabi, terdapat juga doa meluluhkan hati dengan cara menyebutkan nama seseorang. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ
..(nama)..اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ
كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ
فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika.

Allahumma sakhirli ... (sebut nama orang dimaksud, misal fulan bin fulan)... kama sakhkhorta firauna li musa.

Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda.

Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadika. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin.

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Perkasa lagi Maha Besar, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah dan hina, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu.

Ya Allah tundukkan (sebut nama, misal fulan bin fulan) kepadaku sebagaimana Engkau tundukkan Firaun kepada Musa, dan lembutkan hatinya untukku sebagaimana Engkau melembutkan besi pada Daud.

Karena dia tidak berbicara kecuali dengan izin-Mu, ubun-ubunnya ada di tangan-Mu, dan hatinya ada di tangan-Mu.(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana)