Di usianya yang masih kecil, Mohamed Hadid harus mengalami penderitaan atas kekejian dari tentara Israel yang secara paksa merampas tanahnya.
Dilansir TribunnewsMaker.com dari TimesNowNews pada Sabtu, (25/11/2023), Mohamed Hadid lahir di Nazareth, Palestina pada 6 November 1948.
Pada saat itu, Israel tengah gencar-gencarnya menyerobot tanah milik rakyat Palestina.
Baca juga: PERJUANGAN Dokter di Gaza Amputasi Tangan Bocah 6 Tahun, Jari Hangus Kena Bom Israel, Kritis:Infeksi
Baca juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Aktris Pemenang Piala Oscar Ini Dipecat Agensi: Tidak Takut Dikucilkan
Momen masa kecil Mohamed Hadid dilingkupi dengan peristiwa peperangan Nakba antara Israel dengan bangsa-bangsa Arab.
Nakba sendiri adalah sebuah peristiwa di mana ratusan ribu orang Palestina harus terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik Israel-Palestina pada 1947-1949.
Ketika Nakba terjadi, banyak orang Palestina kehilangan rumah, tanah, dan kehidupan mereka selama periode tersebut, termasuk ayah dari Mohammed Hadid.
Dikutip dari Times Now News, ayahnya, Anwar Mohamed Hadid, mengatakan bahwa ia tidak ingin keluarga hidup di bawah kependudukan Israel.
Sehingga, ia dan keluarganya harus melarikan diri ke Lebanon.
Namun pada akhirnya, mereka diberikan perlindungan sebagai pengungsi di Suriah.
Sebagai seseorang yang memiliki darah Palestina, Hadid dan kedua putrinya seingkali menyampaikan dukungannya terhadap Palestina untuk menjadi sebuah negara yang merdeka.
Tentunya hal tersebut mengundang berbagai ancaman, seperti pembunuhan, yang ditujukan oleh keluarga Hadid.
Tidak hanya itu, ia juga pernah membagikan kisahnya di tahun 2015, ketika itu keluarganya harus kehilangan rumah mereka di Safad karena diusir oleh sebuah keluarga Yahudi yang mereka bantu dan tampung.
Menurut The Washington Post, Hadid dan keluarganya kemudian pindah ke Damaskus, Tunisia, dan Yunan, sebelum akhirnya menetap di Washington, D.C saat ia berusia 14 tahun.
Ia kemudian menempuh pendidikan di Washington-Lee High School di Arlington, Virginia, sebagai satu-satunya siswa Arab.
Baca juga: SOSOK Sheikh Ahmed Yassin, Pendiri Hamas yang Lumpuh tapi Mampu Perang Lawan Israel dari Kursi Roda
Setelah itu, Hadid melanjutkan kuliahnya di North Carolina State University dan Massachusetts Institute of Technology.