Berita Viral

Kisah Bule dengan Wajah Penuh Tato Jadi Mualaf, Dulu Gelandangan Kini Penampilannya Bikin Pangling

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita bule bertato yang kini jadi mualaf

“Saya tidak percaya dengan Tritunggal Maha Kudus, saya tidak percaya Yesus adalah Tuhan, kemudian saya tidak percaya dengan Tuhan,” ungkapnya.

Ia mengaku sempat menjadi tunawisma sepeninggal sang ayah.

Lantaran tak mengerti cara menyewa rumah, ia terpaksa hidup di jalan.

“Saya tidur di jalanan, rumah saya dijual ketika saya masih sangat muda. Saya tidak mengerti tentang hipotek dan sewa atau seperti asuransi dan sebagainya." jelas Ibo.

"Karena saya tidak tahu tentang hal-hal ini, saya sangat tidak siap pada saat itu,” kata Ibo.

Ketika dia tidur di depan restoran cepat saji di pinggir jalan, tiba-tiba datang seorang pria Pakistan dan bertanya soal keadaannya yang saat itu sudah putus asa dengan kehidupannya. 

Bak sebuah keajaiban, Ibo mengaku selalu bertemu dengan orang-orang Muslim yang baik.

Hal ini berdampak ke rasa penasarannya, ia sampai menonton dakwah dari YouTube untuk mengenal Islam.

“Ali Dawah, Hamza yang berada di Malaysia sekarang. Dr Zakir Naik, Mufti Menk.

Mereka yang mengajari saya mengapa Islam adalah agama yang benar,” terangnya.

Ia mengaku tak pernah mendapat kebaikan seperti yang dilakukan pria Pakistan itu. Meski banyak orang disekelilingnya menganggap orang-orang Muslim sebagai penjahat, namun kenyataan yang dia alami berbeda.

“Di tempat saya berasal, saya diberitahu bahwa mereka (Islam) adalah orang jahat, propaganda dari sosial media. Tapi dari pengalaman saya, mereka adalah orang-orang yang paling baik hati,” ungkapnya.

“Saya tidak pernah mengalami persaudaraan dan kesetiaan seperti itu. Dia tidak menginginkan imbalan apapun, dia bahkan tidak menyebutkan apa-apa tentang Islam,” sambungnya.

 

Inilah kisah bule dengan wajah penuh tato jadi mualaf, dulu gelandangan (Instagram @ibothepro)

Ibo merasa diselamatkan oleh Allah SWT ditengah kesulitan hidupnya.

Halaman
1234