Berita Viral

Kisah Pria Jepang, Bisa Kumpulkan Tabungan Rp 10 Miliar dengan Hidup Hemat, Ini Menu Makannya

Editor: Sinta Manila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sato Hideaki, 45, telah menjalani gaya hidup minimalis selama 20 tahun dan berusaha pensiun pada usia 50 tahun dengan tabungan 100 juta Yen Jepang (sekitar Rp 10 miliar).

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keinginannya untuk pensiun di usia 50 tahun dengan tabungan yang fantastis dilakoni pria ini dengan sangat hemat.

Dia bahkan menghemat makannya sehari-hari demi terkumpul uang di tabungannya dalam jumlah spektakuler.

Benar saja, pria ini mampu mengumpulkan sekitar Rp 10 miliar dengan caranya hidup super hemat.

Baca juga: Heinz B, Miliarder Paling Hemat di Dunia, Makan Pilih Ambil di Sampah, Sebulan Keluarkan Rp 84 Ribu

Sato Hideaki, 45, telah menjalani gaya hidup minimalis selama 20 tahun dan berusaha pensiun pada usia 50 tahun dengan tabungan 100 juta Yen Jepang (sekitar Rp 10 miliar).

Dia berkomitmen menjalani pola makan yang hemat dengan menu utamanya hanya terdiri dari nasi dan acar. 

Perjalanan finansial Hideaki, yang baru-baru ini ia dokumentasikan, viral di media sosial. 

Pola makannya yang hemat sering kali disertai dengan jus sayuran dan vitamin untuk nutrisi penting.

Diet sederhana yang telah dilakoninya memungkinkannya menyisihkan 93 juta Yen atau hampir Rp 97 miliar.

Tinggal di mess kantor

Strategi penghematan biaya yang dilakukan Hideaki salah satunya tinggal di apartemen yang disediakan oleh perusahaan yang mempekerjakannya, dengan harga sewa bulanan hanya 1.505 Yuan atau sekitar Rp 3 juta. 

Sato Hideaki, 45, telah menjalani gaya hidup minimalis selama 20 tahun dan berusaha pensiun pada usia 50 tahun dengan tabungan 100 juta Yen Jepang (sekitar Rp 10 miliar). (@MaqwgNaJKDOnxGb)

Meskipun apartemennya memiliki tikar tatami yang sudah usang dan dindingnya sudah tua, Hideaki memilih untuk tidak melakukan perbaikan karena masih berfungsi.

Karena tidak adanya penanak nasi yang berfungsi, Hideaki dengan cerdik merancang metode memasak darurat menggunakan pemanggang, kompor alkohol, dan kaleng serta karton susu bekas.

Kartu member minimarket yang dimiliki Hideaki memberinya poin untuk menukarkan berbagai barang penting seperti minuman energi, roti, biskuit, telur, keju, susu, tauge, dan tahu.

Dia kemudian menyesuaikan makanan sehari-harinya berdasarkan apa yang bisa dia peroleh secara gratis dari toko serba ada.

Ia juga menerima bihun gratis, minyak goreng, mi instan, dan makanan khas setempat sebagai fasilitas dari emiten yang ia investasikan di perdagangan saham.

Halaman
123