"Kebetulan juga di rumah adakan tradisi baca-baca assuro maca, jadi banyak makanan. Ada ikan, buras, ayam, nasi," tuturnya.
Assuro maca dalam istilah Makassar berarti meminta doa, terutama untuk orang-orang yang telah meninggal dunia.
Serta acara syukuran menyambut Ramadhan atau Idul Fitri.
Pada tradisi itu terdapat beberapa jenis makanan dan juga dupa yang dibakar lalu disimpan di samping makanan yang telah disiapkan.
Setelah prosesi assuro maca selesai, pemilik rumah akan memanggil tetangga untuk menyantap makanan tersebut atau mengantar makanan tadi ke rumah tetangga maupun kerabat.
Ayah empat anak ini pun mengaku tak mengetahui ada penumpang yang merekamnya, hingga videonya viralnya.
"Yang videokan itu penumpang duduk di kursi nomor 1. Saya tidak tahu kalau viral. Banyak yang kirimkan (videonya), keluarga teman-teman," ucapnya sambil tersenyum.
Pria yang sudah dua tahun menjadi sopir bus ini berharap, apa yang dilakukannya bisa menjadi contoh untuk semua orang agar selalu berbagi dan berbuat baik kepada sesama.
Satir mengatakan, selama jadi sopir, baru kali ini dia membawa penumpang ke rumah.
Bersyukur, mertua dan istrinya merasa senang karena banyak tamu yang datang ke rumah.
"Orang rumah sama sekali tidak keberatan, bahkan mereka senang dan bersyukur (banyak tamu)," ungkapnya.
Usai makan, mereka beristirahat sejenak.
Beberapa penumpangnya juga ada yang memanfaatkan waktu istirahat untuk ke toilet.
"Di rumah sekitar 1 jam, setelah makan istirahat sebentar, ada yang buang air kecil, setelah itu langsung berangkat (lanjutkan perjalanan ke Makassar)," kata Satir.
Selain penumpang, Satir juga mengaku bahwa pemilik PT Borlindo Mandiri Jaya atau bosnya, Roy Sumule, juga menyampaikan terima kasih karena telah memberikan pelayanan maksimal kepada para penumpang.
"Bos tadi malam singgah di rumah (Polman) dan sampaikan terima kasih kepada mertua dan istri saya karena sudah kasij makan penumpang," kata dia.
(TribunNewsmaker.com/ Kompas/ Surya.co.id)