Formasi itu terdiri atas 8.607 CPNS dan 14.593 PPPK yang akan disebar di sejumlah kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
“Misalnya rumah sakit dan klinik di kampus-kampus, belum lagi di daerah-daerah. Semuanya saling menopang untuk mewujudkan layanan yang baik dan merata,” ungkap Anas, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (21/4/2024).
Selain itu, Kementerian PANRB juga akan memperhatikan pengadaan ASN Kemenkes yang akan ditempatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Harapannya, talenta-talenta baru atau talenta digital yang ditempatkan di IKN mampu mengembangkan pelayanan kesehatan di IKN dengan cepat.
6. Kementerian Agama
Kementerian Agama (Kemenag) menjadi lembaga yang membuka formasi CPNS terbanyak sepanjang sejarah.
Sebanyak 110.553 CASN akan ditempatkan di lingkungan Kemenag dengan rincian 20.772 CPNS dan 89.781 PPPK.
Anas mengatakan, Kementerian PAN-RB dan Kemenag telah membahas sejumlah formasi, seperti untuk guru madrasah, guru Sekolah Menengah Teologi Kristen, Sekolah Menengah Atas Katolik, dosen perguruan tinggi keagamaan negeri, dan sebagainya.
Selain itu, Anas menuturkan bahwa ada beberapa formasi juga yang akan ditempatkan di IKN.
“Tadi saya lihat bagus sekali Pak Menag sudah siapkan untuk IKN. Lalu untuk talenta digital juga penting karena ada banyak transformasi digital di Kemenag seperti untuk layanan haji, umroh, dan sebagainya,” ujar Anas, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (21/4/2024).
7. Kemenbudristek
Kementerian PAN-RB menyerahkan izin formasi sebanyak 40.541 calon ASN di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Formasi tersebut terdiri atas 15.462 CPNS dan 25.079 PPPK yang akan ditempatkan di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (Pemda).
Selain itu, Kemendikbudristek juga akan melakukan pemenuhan kebutuhan SDM di lingkungan perguruan tinggi, termasuk para dosen.
“Tahun ini sesuai arahan Bapak Presiden, formasi untuk dosen diharapkan bisa optimal. Sudah kami diskusikan detil dengan Pak Nadiem Makarim, termasuk kami memberi saran soal beberapa teknis seleksi agar bisa menyerap jumlah formasi dosen secara optimal,” jelas Anas, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (21/4/2024).
(TribunNewsmaker.com/Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)