Pilkada 2024

Kini Fokus Menangi Pilkada 2024, Sekjen PDIP Singgung Pihak yang Ngaku Sahabat Tapi Pengkhianat

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kalah di Pilpres 2024, PDIP kini fokus ke Pilkada bulan November mendatang.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kalah di Pilpres 2024, PDIP kini fokus ke Pilkada bulan November mendatang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.

Seperti diketahui, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, partainya sudah move on dari kontestasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Nasib 2 Capres Usai Kalah dari Prabowo, Ganjar Bergantung PDIP, Anies Dipertimbangkan Maju Pilkada

Hal itu disampaikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan di Rapat Konsolidasi DPC PDI-P Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024).

Hasto menekankan para kader PDI-P untuk fokus menyiapkan langkah strategis memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan November mendatang.

"Partai move on, tetap bergerak ke depan, partai menyiapkan langkah-langkah strategis termasuk di dalam agenda yang sebentar lagi akan kita hadapi pada 27 November 2024 dengan Pilkada Serentak," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/4/2024).

Dia mengatakan, kunci utama PDI-P menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas di seluruh jajaran partai.

Artinya, para elite harus solid. Dalam konteks itu, Hasto mengatakan jangan sampai ada lagi pihak yang mengaku sahabat tetapi sebenarnya adalah pengkhianat.

Baca juga: Sinyal Kuat Anies Jadi Menteri di Pemerintahan Baru, Pernah Dialami Prabowo saat Kalah dari Jokowi

"Karena ini ada yang mengaku sahabat, tapi malah mendemo kantor partai. Itu pengkhianat, bukan sahabat," tegas Hasto.

Dia juga mengingatkan bahwa akan ada beberapa proyek politik yang mencoba membelah soliditas PDI-P melalui politik devide et impera.

Oleh karena itu, semua kader harus solid dalam menghadapi pilkada.

“Dalam pilkada pasti ada yang namanya vested interest, ada kepentingan-kepentingan, bahkan kadang kepentingan orang per orang. Maka, akan ada upaya bagaimana mengganggu soliditas PDI-P," ujar Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan satu poin terkait situasi demokrasi saat ini.

Menurut dia, di dalam menghadapi keguncangan demokrasi yang terjadi saat ini, setiap kader harus selalu mengingat bahwa kebenaran ada di rakyat arus bawah.

“Sebab, nurani paling jernih itu ada di arus bawah. Karena itu belajar dari pemilu, setiap kader harus tunjukkan watak sejatinya. Sebab, ujian itu adalah bukan ketika berjuang berusaha menjadi pemimpin, tapi ujian sebenarnya adalah ketika sudah memegang kekuasaan itu,” tutur Hasto.

Halaman
1234