Pilkada 2024

Terungkap Strategi PAN Demi Kemenangan Pilkada Serentak 2024, Ini Penjelasan dari Zulkifli Hasan

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAN ingin terus berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada 2024

Posisi ketiga ditempati mantan Walikota Bogor Bima Arya yang memiliki elektabilitas 7,49 persen.

Menariknya, calon presiden nomor urut satu pada Pemilu 2024, Anies Rasyid Baswedan, cukup mendapat tempat di hati sebagian masyarakat Kabupaten Bogor dengan elektabilitas 2,69 persen.

Politisi Golkar Ade Ruhandi alias Jaro Ade melengkapi lima besar dengan elektabilitas 1,50 persen.

"Sejumlah figur politisi lainnya disebut olej warga Kabupaten Bogor seperti Desy Ratnasari (1,25 persen), Dede Yusuf (0,88 persen), Mulyadi (0,75 persen), Dedi Mizwar (0,65 persen), dan M. Iriawan (0,50 persen)," jelas Yusfitriadi.

Dia menjelaskan survei ini melibatkan 1.600 responden dengan metode cluster random sampling menggunalan teori slivin dalam pengambilan samplenya.

"Margin error survei ini 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Kami menggunakam instrumen terbuka dan semi terbuka saat wawancara tatap muka," tandas Yusfitriadi.

Pengamat Sebut Ridwan Kamil sulit bersaing di Pilkada Jakarta
Pengamat politik menyarankan kepada Wakil Ketua DPP Golkar Ridwan Kamil (RK) untuk ikut bertarung dalam ajang Pilkada Jawa Barat, bukan di DKI Jakarta.

Ridwan Kamil dianggap memiliki elektoral yang baik di sana karena pernah menjadi Gubernur Jawa Barat.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat meyakini, Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat lagi jika Golkar tetap memberikan penugasan ke ajang Pilkada Jawa Barat.

Beda hal jika RK ditugaskan ke ajang Pilkada Jakarta, dia harus menggalang dukungan sebelum pencoblosan pada November 2024 mendatang.

“Kalau di Jakarta jelas harus kompetisi dulu, harus ada ikhtiarnya di Golkar. Jadi ya mereka ingin ada kompetisi lagi ya, harus mempersiapkan kalau memang ingin majukan RK di Jakarta,” kata Cecep pada Kamis (2/5/2024).

Menurut dia, sebenarnya pencalonan RK di Jakarta akan memberikan tantangan tersendiri bagi yang bersangkutan maupun Golkar.

Jika berbicara popularitas antara RK dengan dua kader potensial lainnya yakni Erwin Aksa dan Ahmed Zaki Iskandar, tentu nama RK lebih dikenal masyarakat.

Di samping itu, Golkar juga harus memanfaatkan sisa waktu sekitar empat bulan sebelum ajang Pilkada 2024 demi meningkatkan elektabilitas RK di masyarakat Jakarta.

Kata Cecep, menjadi Gubernur di Jakarta sangat menantang dan strategis, terlebih statusnya kini berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Halaman
123