Khazanah Islam

Apakah Sah Berwudhu di Kamar Mandi yang Ada Toiletnya? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benarkah DILARANG berwudhu di toilet? Ini kata Ustaz Adi Hidayat

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berwudhu selepas mandi atau melakukan kegiatan membersihkan diri di dalam kamar mandi terlihat sangat efisien.

Akan tetapi, apabila kamar mandinya bercampur dengan toilet atau jamban maka sebaiknya kebiasaan itu segera dihilangkan.

Baca juga: Apakah Sah Jika Shalat Berjamaah Bercampur Shaf Antara Pria dan Wanita? Berikut Kata Adi Hidayat

Karena saat berada di toilet kita dilarang melafadzkan kalimat-kalimat thayyibah.

Seperti yang diketahui, saat berwudhu kita sering kali melafadzkan kalimat-kalimat Allah SWT.

Sementara kita semua tahu bahwa tidak dibolehkan melafadzkan kalimat Allah di dalam kamar mandi.

Oleh karenanya, jika bisa tempat wudhu dipisahkan dengan toilet, karena toilet adalah tempat kita membuang hadas besar.

Dengan begitu kesempurnaan hal-hal baik yang mengiringi bisa dilakukan.

Baca juga: Bolehkah Ngobrol saat Berwudhu? UAS Beri Penjelasan Hukum Berbicara dan Menjalin Jari saat Wudhu

Ilustrasi toilet. Alasan kenapa muslim dilarang berwudhu di dalam kamar mandi yang ada toiletnya. (Tribun Solo)

Menurut Ustaz Adi Hidayat, bila memang tempat wudhu tidak bisa dipisahkan dengan kamar mandi, maka hal tersebut tidak bersifat haram.

Berikut ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang kenapa kita dilarang berwudhu di dalam kamar mandi yang ada toiletnya.

"Idealnya memang tempat wudhu itu berpisah dengan toilet.

Karena ketika saat berwudhu kita juga menyertakan berbagai macam kalimat-kalimat thayyibah yang mengiringi proses wudhu baik sebelum atau setelah.

Bukankah kita saat berwudhu kan mengucapkan 'Bismillahirrahmanirrahim' sebagai mula kita mengerjakan segala kebaikan.

Kemudian di akhir wudhu kita juga kan berdoa dengan mengucapkan syahadat dan doa.

Sedangkan kalimat-kalimat thayyibah yang berupa permohonan-permohonan doa dalam kebaikan, atau menyebut asma-asam Yang Mulia umumnya tidak diutarakan saat berada di toilet.

Karena toilet punya sifat tertentu, yang hanya untuk membuang hadast besar atau kecil.

Sedangkan wudhu tidak seketika juga menyatu menghilangkan najis.

Sedangkan kalimat-kalimat thayyibahh sangat tidak disukai dalam keadaan kita masuk di toilet.

Bahkan saat di toilet, kita juga harus berdoa agar terhindar dari godaan jin dan setan yang berkumpul di tempat yang buruk seperti toilet.

Lalu bagaimana jika tidak ada tempat berwudhu selain di kamar mandi yang ada toiletnya?

Bolehkah Ngobrol atau Berbicara saat Sedang Berwudhu? (Ilustrasi)

"Jika kalau tidak ada tempat lain dan menjadikan Anda berwudhu menyatu dengan toilet, di dalamnya ada toilet, maka kalimat-kalimat thayyibah cukup di dalam hati, tidak perlu diungkapkan di lisan,"

"Sempurnakan wudhu Anda lalu ketika keluar Anda berdoa sebagai penutup dari bagian wudhunya," tutup Ustaz Adi Hidayat.

Bolehkah berbicara saat sedang berwudhu?

UAS menuturkan bahwa dalam hadits riwayat Ibnu Majah disebutkan ketika seseorang memasukkan air ke mulutnya saat wudhu, maka saat itu keluarlah dosa-dosa mulutnya.

Ketika air menyiram muka, keluarlah dosa dari kelopak mata.

Ketika air menyiram tangan, keluar dosa dari celah jari-jemari tangan.

Ketika air mengusap kepala, keluar dosa sampai lubang telinga.

Ketika air menyiram kaki, keluar dosa dari celah-celah jemari kaki.

"Maka kau khusyuk, lalu kemudian kau tutup dengan doa 'Allahummaj'alni minat tawwabin, waj'alni minal mutathahhirin, waj'alni min ibadikash shalihin'," kata Ustaz Somad mengurai hadits tersebut.

(Tribunnewsmaker.com/MNL)