TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral video dugaan sebuah sekte sesat yang melakukan ritual cabul di Ubud, Gianyar.

Tentu saja video viral sekte sesat yang dilakukan oleh orang asing tersebut menjadi viral dan menuai kecaman dari masyarakat sekitar. 

Video tersebut diungkap oleh perancang busana kenamaan Bali, Niluh Putu Ary Pertami Djelantik atau Niluh Djelantik.

Dikutip dari akun Instagramnya, Niluh mengunggah video sekelompok Warga Negara Asing (WNA) melakukan ritual yang dianggap tidak senonoh.

Tampak para wanita diraba-raba oleh para pria secara bergantian dan mereka seperti tidak sadar.

Baca juga: Heboh! Rombongan Bule di Bali Bergaya Pakai Jaket Ojol, Jadi Outfit Jalan-jalan hingga Clubbing

Ritual yang dianggap nyeleneh tersebut dinilai tidak menghormati nilai-nilai budaya Bali dan juga meresahkan masyarakat sekitar.

Tidak sedikit yang mengecam aksi WNA tersebut dan meminta pihak berwenang untuk segera menindak tegas para WNA tersebut.

Direktoral Jenderal Imigrasi (Dikjen Imigrasi) segera menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan penyelidikan.

“Terima kasih atas laporannya, akan kami tindak lanjuti segera. cc @kemenkumhambali @imngurahrai @imigrasidenpasar,” kata akun @ditjen_imigrasi.

Baca juga: Saat Dita Karang & Hyoyeon SNSD Tertahan di Bali, Syuting Tanpa Izin, Gak Bisa Balik, Paspor Disita

Tak hanya itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, juga berjanji akan melakukan tindakan tegas agar WNA yang ada di Bali menghormati budaya Bali.

"Matur suksma mbok Niluh yang selalu gerak cepat. Kita tindak tegas!" tulis Sandiaga Uno dalam pesan singkat kepada Niluh.

Dari hasil lidik sementara, salah satu pelaku diduga merupakan WNA asal India yang bernama Satyarthiprateek. 

Baca juga: Detik-detik WNA asal Amerika Serikat Culik & Sekap Anak 8 Tahun di Bali, Korban Dikurung di Rumahnya

Diketahui, bule-bule tersebut melakukan kegiatan sekte sesat dengan cara berpindah-pindah lokasi tanpa izin pemiliknya.

Kantor imigrasi telah mengantongi salah satu identitas WNA yang ada di dalam video viral dan melakukan pengecekan di database bahwa WNA itu kini sudah tidak berada di Wilayah Indonesia.

Ditjen Imigrasi juga melayangkan surat pemanggilan kepada penjamin atau sponsor dari WNA tersebut untuk dimintai keterangan terkait ritual sesat tersebut.