Sementara jika melihat kecenderungan di Sulsel, potensi balon yang akan maju hanya maksimal 3 pasang.
Bahkan kata Prof Sukri tidak menutup kemungkinan hanya bisa satu atau dua paslon maju dalam perebutan kursi gubernur dan wakil gubernur.
"Jadi itu yang akan kita lihat nanti bagaimana dinamika politik yang ada ke depan," ujarnya.
Ada dua paslon kata Sukri sudah diwacanakan.
Misalnya Andi Sudirman Sulaiman paket Fatmawati Rusdi, dan Danny Pomanto paket Indah Putri Indriani.
Andi Sudirman punya kans besar di Kabupaten Bone, dan Fatmawati Rusdi punya kans besar di Sidenreng, Suppa, Rappang, Sawitto, dan Alitta alias Ajatapareng.
"Secara konstelasi kalau Bu Fatma maju bersama ASS hampir pasti Nasdem Gerindra paket, ini kan dia kekuatan besar apalagi kalau orang bicara infrastruktur politik saat ini yag melekat ke pak Amran Sulaiman (kakas ASS)," ulas Prof Sukri Tamma.
Sementara untuk Danny Pomanto punya modal basis di Makassar yang cukup besar.
Pada kontestasi pilwali Makassar lalu Danny Fatma berhasil meraih 43 persen atau 500 ribu suara.
Jika dikonversi ke daerah lain, jumlah suara tersebut bisa mengcover dua kabupaten.
Jika mantap berpasangan dengan Indah, maka potensi basis Luwu Raya akan dikuasai.
"Danny kita harus akui beliau bukan orang Bugis atau Makassar, dia Gorontalo tapi dianggap punya basis di Makassar dan sekitarnya. Indah di utara, Luwu Raya ada empat kabupaten kota, kalau misal ibu Indah mampu mengkapitalisasi dirinya sebagai representasi Luwu Raya itu cukup besar," jelasnya.
"Jadi beliau harus kerja untuk merepresentasikan Luwu Raya kalau tidak, Inu Indah akan repot juga, kalau hanya Lutra saja tidak terlalu besar," sambungnya.
Berikut Jadwal Tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024:
- 27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;