Selebrita

Kisah Nunung Menikah Umur 17 Tahun, Dijodohkan karena Kondisi Ekonomi, Kini Berseteru dengan Anak

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Nunung terpaksa menikah di usia 17 tahun karena dijodohkan, imbas dari keterpurukan ekonomi, kini prahara keluarganya mencuat di media.

Terbaru, kehidupan Nunung kini kembali menjadi sorotan publik karena perseteruannya dengan anaknya.

Perseteruan yang sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu membuat Nunung memilih untuk memutus komunikasi dengan keluarganya.

Meskipun sempat ragu dengan keputusan tersebut, Nunung mengatakan melakukan itu karena merasa kesal.

Hal itu diungkapkan Nunung dalam YouTube Wendi Cagur beberapa hari lalu.

Kisah Nunung terpaksa menikah di usia 17 tahun karena dijodohkan, imbas dari keterpurukan ekonomi, kini prahara keluarganya mencuat di media. (Instagram @nunung63.official)

"Aku saking jengkelnya aku blok semua keluarga besarku," ungkap Nunung dikutip dari YouTube Wendi Cagur.

"Mungkin aku lagi jengkel. Tapi pada saat aku shalat aku doa 'Ya Allah aku ambil jalan kayak gini salah enggak, kalau aku salah, tegur aku,'" imbuhnya.

Keputusan Nunung memblokir kontak keluarganya itu bukan tanpa sebab. Nunung kecewa karena anak-anaknya tak pernah bertanya kabar padanya.

Bahkan disaat Nunung harus berjuang sembuh dari kanker.

"Aku yang selalu nanyain mereka, sampai ke makan-makan,'udah makan belum? Kamu makan pakai apa? Kalau enggak suka pengin makan apa?' Walaupun jauh, aku terus..., mereka enggak tahu aku sakit," ucapnya diiringi tangis.

"Cuma di grup aja, 'udah sehat?' Ya gitu aja," ujar Nunung.

Nunung sendiri tak tahu alasan anak-anaknya seakan tak peduli pada kondisinya yang sudah semakin tua dan sakit.

Padahal yang diharapkan oleh Nunung bukan materi, melainkan hanya sekedar bertanya tentang kondisinya.

"Kalau aku ngirim uang aja mereka masih bisa jawab 'terima kasih,'" ungkap Nunung.

"Masak ngomong 'Bun sehat?' aja berat," kata Nunung.

Sebelum mengungkap hal ini, Nunung mengaku sebenarnya sudah menunggu kesadaran anak-anaknya dengan memberikan sindiran halus.

Halaman
1234