"Sedangkan untuk pasangan Willy Midel Yoseph–Habib Ismail bin Yahya (11.4 persen) dan Abdul Razak–Sri Suwanto (5.8 persen)," tutur Masduri.
Berdasarkan survei Poltracking Indonesia, Agustiar-Edy semakin potensial untuk memenangkan pertarungan.
Keduanya menjadi yang terkuat di sisa dua bulan menjelang pencoblosan cagub-cawagub Kalteng.
Poltracking juga merekam kekuatan Agustiar-Edy di berbagai kalangan pemilih.
Pada masyarakat yang bekerja sebagai buruh, nelayan, petani, dan sopir, Agustiar-Edy mendapat dukungan sebesar 43,1 persen.
Sedangkan di kalangan ibu rumah tangga, pasangan tersebut mendapat dukungan sebesar 46,3 persen.
Kemudian di kalangan guru, PNS, karyawan swasta, pejabat, dan pengusaha juga mengarahkan dukungan kepada Agustiar-Edy sebesar 37,2 persen.
Dengan besarnya dukungan masyarakat, sangat wajar jika Agustiar-Edy memiliki elektabilitas yang tinggi.
Hal tersebut sangat sulit untuk dihadapi oleh paslon lainnya, mengingat durasi waktu yang tidak banyak.
"Peta sebaran pemilih berdasarkan jenis pekerjaan, pemilih dari kelompok buruh, nelayan, petani, sopir, kernet, kurir, sedang mencari pekerjaan menganggur, ibu rumah tangga dan pengajar, pedagang kecil, PNS, karyawan swasta, karyawan BUMN, pejabat, pengusaha, profesional (22.3 persen) cenderung kepada Agustiar-Edy," pungkas Masduri.
Survei Poltracking Indonesia Sebelumnya
Poltracking Indonesia juga melakukan surveinya para periode 1-7 Agustus 2024.
Elektabilitas pasangan Agustiar-Edy mencapai 38,9 persen.
Angka ini jauh melampaui pasangan calon lainnya, dan mengukuhkan posisi mereka sebagai kandidat yang paling diunggulkan di Pilgub Kalteng 2024.
Temuan tersebut menegaskan posisi Agustiar-Edy yang mengungguli kompetitor lainnya. Daya saing keduanya sangat besar, terpaut jauh dengan Paslon Nadalsyah-Supian Hadi yang berada di angka 26,6 persen.
"Dalam simulasi empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran-Edy Pratowo memperoleh angka elektabilitas sebesar 38,9 persen," tulis deskripsi hasil survei Poltracking Indonesia.
Selain itu, Poltracking juga merekam elektabilitas pasangan Abdul Razak-Sri Suwato.
Keduanya mencatatkan elektabilitas sebesar 7,2 persen dengan berada di posisi ketiga.
Sementara itu, pasangan yang diusung oleh NasDem, PKB, dan PBB, Willy Midel Yoseph-Habib Ismail bin Yahya, berada di peringkat terbawah dengan elektabilitas 6,8 persen.
Baca juga: 3 Survei Terbaru di Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil Melejit, Pramono Anung Selalu Tertinggal Jauh
Charta Politika
Tak sampai di situ, dominasi Agustiar-Edy juga terekam dalam survei Charta Politika periode 25-31 Juli 2024. Charta Politika membuat empat simulasi dari keempat kandidat tersebut.
Di simulasi pertama, Agustiar Sabran mendapat 37,4 persen. Posisi kedua ada Nadalsyah dengan 20,1 persen dan di posisi ketiga ada Abdul Razak: 14,8 persen.
Kemudian di simulasi kedua, Agustiar Sabran: 41,1 persen, Abdul Razak: 16,6 persen dan Willy Yoseph: 8,5 persen.
Sementara di simulasi ketiga Agustiar tetap yang tertinggi dengan 37,4 persen, Nadalsyah: 20,1 persen, danbAbdul Razak: 14,8 persen.
Pada simulasi keempat, Agustiar masih mendominasi dengan 41,8 persen.
Sedangkan Nadalsyah di posisi kedua dengan 21,4, dan Willy Yoseph, di posisi ketiga dengan 6,4 persen.
Hasil survei tersebut menegaskan kekuatan Agustiar-Edy yang sangat besar.
Keduanya adalah pasangan calon yang paling kuat dibandingkan kandidat lainnya.
Elektabilitas yang tinggi ini mencerminkan kepercayaan besar masyarakat terhadap kemampuan keduanya untuk membawa perubahan positif bagi Kalimantan Tengah.
Agustiar dan Edy semakin konkret untuk mengabdikan diri kepada rakyat Kalteng.
(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)