Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Modul 2.3 Guru Penggerak: Coaching Untuk Supervisi Akademik, Platform Merdeka Mengajar

Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci jawaban terbaik dari Modul 2.3 Guru Penggerak Coaching Untuk Supervisi Akademik dalam Platform Merdeka Mengajar.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kunci jawaban terbaik dari Modul 2.3 Guru Penggerak Coaching Untuk Supervisi Akademik dalam Platform Merdeka Mengajar atau PMM.

Soal yang tersaji dalam Platform Merdeka Mengajar atau PMM ini ditujukan untuk peserta Guru Penggerak.

Anda dapat memgerjakan soal Guru Penggerak ini dengan mengakses Platform Merdeka Mengajar atau PMM.

Saat dihadapkan dengan soal tersebut, Anda diminta untuk berpikir secara cermat.

Dengan berpikir cermat, bukanlah hal yang sulit bagi Anda untuk menyelesaikan pertanyaan yang dimaksud.

Tapi, apabila Anda masih merasa kesulitan dalam menyelesaikan pertanyaan tersebut, artikel ini adalah jawabannya.

Baca juga: Bagaimana Pendidikan Inklusif Berbeda dari Model Pendidikan Tradisional? Modul 3 Topik 2 PPG 2024

Kunci jawaban terbaik dari Modul 2.3 Guru Penggerak Coaching Untuk Supervisi Akademik dalam Platform Merdeka Mengajar. (edit by TribunNewsmaker / Freepik)

Pasalnya, artikel ini akan menyajikan jawaban terakurat dari pertanyaan tersebut.

Namun, alangkah baiknya kerjakanlah soal tersebut secara mandiri dan jujur terlebih dahulu.

Dengan begitu, Anda dapat mengukur kemampuan Anda dalam mengerjakan soal.

Jika kesulitan, simaklah artikel ini hingga tuntas.

Baca juga: Kunci Jawaban Modul 2 Topik 2 Pendidikan Profesi Guru/PPG 2024, Kompetensi Sosial Menurut CASEL

Kunci jawaban terbaik dari Modul 2.3 Guru Penggerak Coaching Untuk Supervisi Akademik dalam Platform Merdeka Mengajar. (Kemendikbud)

Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

Supervisi Akademik

Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid juga bertujuan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah meliputikompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.Seorang pemimpin sekolah idealnya yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangankompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhantersebut. Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali denganparadigma berpikir yang memberdayakan. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalahcoaching 

●Konsep Coaching Secara Umum

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,berorientasi pada hasil dan sistematis, dimanacoach memfasilitasi peningkatan atas performakerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi daricoachee (Grant, 1999).

Selaincoaching, ada beberapa metode pengembangan diri yang lain yang bisa jadi sudah kitapraktikan selama ini di sekolah yaitumentoring, konseling, fasilitasi dantraining.

●Coaching dalam Konteks Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ tumbuhnya atauhidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Oleh sebab itu keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. 

Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai ‘pamong’  dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah danmenemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya.

Sistem Among, Ing Ngarso Sung Tulodo,Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, menjadi semangat yang menguatkan keterampilankomunikasi guru dan murid dengan menggunakan pendekatan coaching

●Paradigma Berpikir Coaching

1.Fokus padacoachee/rekan yang akan dikembangkan
2.Bersikap terbuka dan ingin tahu
3.Memiliki kesadaran diri yang kuat
4.Mampu melihat peluang baru dan masa depan

●Prinsip coaching yaitu:
1.kemitraan,
2.proses kreatif,
3.dan memaksimalkan potensi

●Kompetensi Inti Coaching
1.Kehadiran Penuh/Presence
2.Mendengarkan Aktif
3.Mengajukan Pertanyaan Berbobot
○Mendengarkan dengan RASA

●Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA

T_ Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihakcoachdancoacheemenyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang daricoachee)

I_ Identifikasi (Coachmelakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, danmenghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

R _ Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)

TA _ Tanggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya)

Kunci jawaban terbaik dari Modul 2.3 Guru Penggerak Coaching Untuk Supervisi Akademik dalam Platform Merdeka Mengajar. (net)

Umpan Balik Berbasis Coaching

●umpan balik dengan prinsip coaching :

1.Tujuan pemberian umpan balik adalah untuk membantu pengembangan diricoachee
2.Tanpa umpan balik, orang tidak akan mudah untuk berubah
3.Sesuai prinsipcoaching , pemberian umpan balik tetap menjaga prinsip kemitraan
4.Selalu mulai dengan memahami pandangan/pendapatcoachee

●Umpan Balik dengan Pertanyaan Reflektif 
●Umpan Balik menggunakan data yang valid
●Paradigma utama
yang menjadi landasan supervisi akademik yang memberdayakan:

1.paradigma pengembangan kompetensi yang berkelanjutan
2.optimalisasi potensi setiap individu.

●Prinsip-prinsip supervisi akademik dengan paradigma berpikircoaching meliputi:

1.Kemitraan: proses kolaboratif antara supervisor dan guru
2.Konstruktif: bertujuan mengembangkan kompetensi individu
3.Terencana
4.Reflektif
5.Objektif: data/informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati
6.Berkesinambungan
7.Komprehensif: mencakup tujuan dari proses supervisi akademik

●Tahapan supervisi akademik: perencanaan, pelaksanaan supervisi,dan tindak lanjut. 

Siklus dalam supervisi klinis (supervisi kelas) pada umumnya meliputi 3 tahap yakni: Pra-observasi,Observasi dan Pasca-observasi.

Pra-observasi : Pertemuan pra-observasi ini merupakan percakapan yang membangun hubungan antara gurudan supervisor sebagai mitra dalam pengembangan kompetensi diri

Observasi : Aktivitas kunjungan kelas yang dilakukan oleh supervisor

Pasca-observasi : Percakapan supervisor dan guru terkait hasil data observasi, menganalisis data, umpan balikdan rencana pengembangan kompetensi. Proses percakapan bersifat reflektif dan bertujuanperbaikan ke depan.

● Tindak lanjut Supervisi

Kegiatan tindak lanjut dapat berupa kegiatan langsung atau tidak langsung seperti percakapancoaching, kegiatan kelompok kerja guru di sekolah, fasilitasi dan diskusi, serta kegiatan lainnya dimanapara guru belajar dan memiliki ruang pengembangan diri lewat berbagai kegiatan.

Semua kegiatan inidapat dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi.

Semoga artikel ini membantu!

Semoga beruntung!

(TribunNewsmaker.com/TribunSumsel)