Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Gaji Andi Ibrahim, Doktor Nekat Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Ingin Dapat Uang Instan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gaji Andi Ibrahim, doktor nekat cetak uang palsu di UIN Alauddin.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah besaran gaji Andi Ibrahim, kiepala perpustakaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar yang bergelar doktor.

Sosok Andi Ibrahim tengah menjadi sorotan lantaran terlibat dalam kasus peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Banyak yang menyayangkan aksi Andi Ibrahim, terlebih ia dikenal punya gaji tinggi di UIN Alauddin yang memegang gelar doktor.

Andi Ibrahim juga pernah menjabat sebagai Wakil Dekan (Wadek) Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin.

Saat ditangkap, ia menjabat sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin.

Informasi dihimpun Tribun Timur, gaji dosen pangkat III C dengan gelar doktor berkisar antara Rp6.000.000 hingga Rp11.000.000 per bulan.

Andi Ibrahim kini mengakui perbuatannya di polisi.

Baca juga: Siapa Otak Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar? Mangkir dari Panggilan Polisi, Jadi Investor

Andi Ibrahim ngakunya cetak buku di perpustakaan UIN Makassar, padahal cetak uang palsu. (Kolase TribunNewsmaker.com/Kompas/TribunTimur)

Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, alasan Andi Ibrahim mencetak uang palsu karena khilaf.

Ia ingin mendapatkan uang dengan jumlah banyak dengan cara instan.

"Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan," ujar AKBP Reonald Simanjuntak saat hadir di podcast Tribun Timur, Jumat (20/12/2024).

AKBP Reonald Simanjuntak menyebut Andi Ibrahim cs hanya mencetak uang pecahan Rp100 ribu di UIN Alauddin.

Biaya per lembar uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin mencapai Rp56 ribu.

Pecahan kecil seperti Rp50 ribu dianggapnya tidak menguntungkan.

"Pecahan lebih kecil dianggap tidak menguntungkan karena modalnya tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan," katanya.

Uang tersebut juga disalahgunakan untuk mendukung ambisi politik, yakni menjadi calon bupati Barru.

Halaman
1234