Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Kondisi Terkini Annar Salahuddin, Tersangka Utama Uang Palsu UIN Makassar, 6 Hari Jalani Perawatan

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut kondisi terkini Salahuddin Sampetoding (ASS), tersangka utama uang palsu UIN Makassar, sudah 6 hari jalani perawatan medis.

Ia menyebutkan bahwa Annar memang memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat.

Annar mulai syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Hal inilah yang menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada Senin (23/12/2024) lalu.

Pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 19.00 WITA, Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa.

Dia datang bersama penasihat hukumnya.

Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan kemudian istirahat.

Dua belas jam kemudian penyidik Polres Gowa menggelar gelar perkara yang berakhir dengan penetapan Annar sebagai tersangka.

Meski Annar sakit, polisi memastikan proses hukum tetap berjalan.

Peran Annar dalam Sindikat Uang Palsu UIN Makassar

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol. Dedi Supriyadi, mengungkap peran tersangka Annar dalam siaran pers akhir tahun di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (30/12/2024).

Dedi menyebutkan bahwa ASS merupakan otak pencetakan dan peredaran uang palsu.

Selain itu, ide, pemodal, dan pembelian mesin uang palsu ini juga inisiatif Annar.

"Otak pelaku adalah inisial ASS. Perannya adalah pertama pemberi ide, kemudian yang ikut memodali, kemudian ikut membeli mesin, dan juga pemberi pemerintahan," paparnya.

Atas kasus ini, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp 50.000.000.000.

Dalam kasus produksi uang palsu ini, polisi telah menetapkan 19 orang tersangka termasuk Annar dan eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim.

Halaman
1234