Pada kompleks candi, terdapat sebuah candi utama, delapan candi pengapit atau candi antara, dan 240 candi perwara. Candi Sewu diperkirakan dibangun abad ke-8 atas perintah Rakai Panangkaran, penguasa Kerajaan Mataram pada waktu itu yang memerintah pada 746-784 masehi.
4. Candi Sojiwan
Candi Sojiwan terletak di Dukuh Kalongan, Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Letak Candi Sojiwan berada dekat dengan kompleks Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko.
Candi Sojiwan bercorak perpaduan Hindu dan Buddha. Hal ini terlihat dari atap candi berbentuk stupa yang mewakili agama Buddha dan bentuk tubuh candi yang ramping seperti candi bercorak Hindu.
Candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini memiliki relief fabel Jataka dan Awadana. Candi Sojiwan memiliki ketinggian hingga 27 meter dengan denah alas berukuran 20 x 20 meter.
5. Candi Merak
Candi Merak merupakan candi bercorak Hindu yang berada di Desa Karanggongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.
Bangunan candi diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Penamaan merak diperkirakan bermula karena sekitar candi terdapat sarang burung merak.
Sejak ditemukan, Candi Merak mengalami beberapakali pemugaran.
Candi Merak memiliki sejumlah arca, seperti arca Ganesha, arca Bathari Durga, dan arca Agastya.
Sayangnya, beberapa arca di Candi Merak telah rusak.
6. Candi Bubrah
Candi Bubrah merupakan satu dari empat candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berada dalam kawasan Candi Prambanan.
Letak Candi Bubrah berada di antara Candi Lumbung dan Candi Sewu.
Secara administratif, candi ini terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Nama bubrah berasal dari bahasa Jawa yang berarti rusak atau hancur berantakan.
Penamaan Candi Bubrah karena kondisi candi saat ditemukan berupa reruntuhan.