Ramadan 2025

Bacaan Niat Puasa Ramadan 1446 H & Waktu yang Tepat untuk Melafalkannya, Bisakah Malam Hari?

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NIAT PUASA RAMADAN: Bacaan niat puasa Ramadan 1446 Hijriah dan waktu yang tepat untuk melafalkan

Berikut ini bacaan niat puasa Ramadan 1446 Hijriah dan waktu yang tepat untuk melafalkannya sebelum puasa

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hari ini, Sabtu (1/3/2025), adalah hari pertama puasa di Bulan Ramadhan 2025.

Sama halnya dengan ibadah lainnya, puasa Ramadhan 2025 juga wajib diawali dengan niat.

Niat puasa Ramadhan harus dilakukan dengan hati yang tulus dan penuh kesadaran, sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.

Niat ini bisa dilakukan dalam hati, tanpa perlu diucapkan secara lisan, namun sangat penting untuk melaksanakan puasa dengan penuh keikhlasan dan keimanan.

Dengan niat yang benar, puasa akan diterima oleh Allah dan menjadi amalan yang mendatangkan pahala.

Baca juga: Anjuran Bacaan Doa Setelah Sholat Tarawih & Witir, Sarana untuk Mendapatkan Pengampunan Dosa

Ustadz Abdul Somad dalam salah satu ceramahnya menjelaskan, membaca niat puasa Ramadhan atau puasa wajib maksimal dilakukan sebelum terbit fajar.

"Niatnya kapan dipasang? Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ia menerangkan, niat tersebut bisa dilaksanakan pada malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Setelah berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.

Selama belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut.

Mazhab Maliki berpendapat niat boleh diucapkan satu kali untuk mewakili puasa satu bulan.

Sedangkan Mazhab Syafi'i, Hambali, dan Hanafi menyebutkan niat puasa wajib harus dilakukan setiap malam.

Sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar, Mazhab Syafi'i memberlakukan adanya imsakiyah.

"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkasnya.

Baca juga: Jam Kerja ASN di Surabaya Dikurangi 60 Menit Selama Ramadan, Ini Aturannya!

NIAT PUASA RAMADAN: Bacaan niat puasa Ramadan 1446 Hijriah dan waktu yang tepat untuk melafalkan (freepik.com)

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Doa Berbuka Puasa

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Doa 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Doa 2

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”

Baca juga: Bacaan Niat Mandi Wajib Jelang Puasa Ramadan 2025, Cek Tata Cara yang Sempurna dan Sah

NIAT PUASA RAMADAN: Bacaan niat puasa Ramadan 1446 Hijriah dan waktu yang tepat untuk melafalkan (Tribunnews)

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ustadz Abdul Somad menambahkan, meski hadistnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.

Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.

Poin kedua bukan masalah halal haram, poin ketiga tidak terkait dengan riwayat kazab pendusta.

"Keempat masih bernaung di bawah hadist shahih dan kelima sebagai motivasi beramal, maka boleh dipakai," ujarnya.

Satu dari dua hadist tersebut yang dhoif adalah

للّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Meski statusnya lemah, Ustadz Abdul Somad mengimbau untuk tak memperdebatkan hal tersebut. Bagi yang ingin membaca dibolehkan bagi yang membaca doa versi yang lain juga dibolehkan.

(Tribunnewsmaker.com/Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)