"Awalnya itu pemerintah setempat bilang kalau di situ berpotensi menjadi lokasi wisata. Akhirnya, kami buka. Tapi dulu jalan dari lokasi parkir Kedung Pengilon untuk turun ke Kedung Pengilon kan belum tertata seperti sekarang," jelasnya.
Beberapa waktu kemudian, Kedung Pengilon mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bantul, sejumlah politisi, serta perusahaan, terkait akses jalan, jembatan, hingga gazebo.
Dengan begitu, lokasi wisata tersebut lebih tertata rapi.
Menurut Pardal, saat awal dibuka tempat wisata Kedung Pengilon sampai sebelum Pandemi Covid-19, sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Bahkan, jumlahnya bisa mencapai ratusan penjunjung per hari.
"Kalau, setelah Covid-19 sampai saat ini, pengunjungnya sedikit. Ya kisaran 50 orang per hari. Tapi, yang datang itu enggak cuma wisatawan domestik, ada juga dari mancanegara. Ada dari Prancis, Belanda, Jepang, Australia, Inggris, dan lainnya," ucap dia.
Para wisatawan dari luar negeri itu rata-rata mengetahui keberadaan lokasi Kedung Pengilon dari sosial media dan Google Maps.
Begitu pula dengan wisatawan domestik. Namun untuk, wisatawan domestik, biasanya berasal dari kalangan mahasiswa di DIY.
"Jadi, kalau sore sekitar pukul 15.00 WIB ke atas itu, Kedung Pengilon mulai ramai dikunjungi anak-anak kuliah. Ada dari universitas negeri dan swasta," tuturnya.
Baca juga: Tak Sampai 30 Menit dari Alun-alun Purwokerto, Ternyata Ada Curug Seindah Ini, Tiket Masuk Rp7 Ribu
Sementara itu, sejak awal dibuka sampai saat ini, wisatawan yang masuk ke Kedung Pengilon tidak dipungut biaya sepersepun, sehingga wisata itu bersifat gratis.
"Ya paling wisatawan yang ke sini cukup bayar parkir kendaraan saja. Karena kan untuk keamanan ya. Untuk tarif parkir kendaraan roda dua itu hanya Rp 2.000 per unit dan kendaraan roda empat Rp 5.000 per unit," ucap dia.
Pihaknya pun mengaku sengaja tidak mengenakan tarif masuk pengunjung Kedung Pengilon dikarenakan lokasi tersebut dinilai belum memiliki fasilitas yang sempurna.
"Nanti dari pada dikomplain sama pengunjung, jadi kami hanya meminta tarif parkir saja. Dan pengunjung yang masuk itu selalu kami imbau apabila ada yang tidak bisa berenang, maka disarankan untuk tidak berenang," tutup dia.
(TribunNewsmaker.com)(TribunTravel.com)(TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)