TRIBUNNEWSMAKER - Selain umbul, Kabupaten Klaten di Jawa Tengah juga memiliki wisata candi yang tak kalah menarik.
Salah satunya candi berikut ini. Konon, candi tersebut merupakan bukti cinta beda agama.
Ada pula mitos mengenai nasib pasangan setelah berkunjung ke candi tersebut berbading terbalik dengan mitos menyambangi Candi Prambanan.
Ya, itulah Candi Plaosan. Candi Plaosan adalah salah satu candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak agama Buddha.
Letak Candi Plaosan berada di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan berjarak kurang lebih 1,5 kilometer dari Candi Prambanan.
Stasiun terdekat dari Candi Plaosan adalan Stasiun Brambanan yang bisa ditempuh sekira 5 menit saja.
Kompleks Candi Plaosan terbagi menjadi dua bangunan utama, yaitu Candi Plaosan Lor (sisi utara) dan Candi Plaosan Kidul (sisi selatan).
Oleh karena itu, Candi Plaosan disebut candi kembar, karena bentuk keduanya sangat mirip.
Selain itu, candi Buddha ini terbilang unik, karena arsitekturnya memiliki campuran dengan Candi Hindu.
Hal ini berhubungan dengan kisah cinta Rakai Pikatan, yaitu Raja Mataram Kuno yang membangun Candi Plaosan.
Sejarah berdirinya Candi Plaosan
Sejarah berdirinya Candi Plaosan dimulai saat Rakai Pikatan, yang berasal dari Dinasti Sanjaya (penganut Hindu), menikah dengan Pramodhawardhani, keturunan Dinasti Syailendra (penganut Buddha).
Walaupun awal hubungan percintaan keduanya menimbulkan banyak keresahan dan penolakan karena perbedaan agama mereka, pernikahan berhasil dilangsungkan.
Rakai Pikatan juga memberikan kebebasan kepada sang istri untuk menganut agama yang berbeda.
Bahkan, sebagai lambang rasa cintanya kepada sang istri, Rakai Pikatan membangun Candi Plaosan.
Baca juga: Misteri Keangkeran Pabrik Terbengkalai di Klaten, Jawa Tengah, Kini Jadi Daya Tarik Wisata