Pembangunan jembatan ini dilakukan oleh PT Astadipati Duta Harindo dan Hantarmasa-Global KSO dengan nilai kontrak Rp 3,2 miliar.
2. Membuka Akses ke Dusun yang Terisolir
Dusun Girpasang awalnya adalah wilayah terisolasi karena lokasinya dikelilingi oleh dua buah lembah yang biasa disebut jurang pakis.
Sebelum ada jembatan ini, penduduk harus menuruni jurang sedalam 150 meter itu dengan melalui 1.001 anak tangga.
Sementara agar bisa mengakses desa ini dengan mengendarai motor, dulu masyarakat harus memutar sejauh 3 kilometer.
Untuk mengangkut berbagai barang dan hasil bumi milik warga disediakan gondola sederhana yang ditarik dengan mesin motor.
Kini dengan adanya jembatan baru, Dusun Girpasang memiliki akses jalan yang lebih baik dan tidak lagi terisolir.
Baca juga: 4 Rekomendasi Gedung Pernikahan di Klaten, Luas dan Nyaman, Bisa Menampung Banyak Tamu
3. Dibangun oleh Putra Daerah
Tak banyak yang tahu bahwa ada perna putra daerah di balik pembangunan jembatan gantung Girpasang ini.
Nama Fajar Suryanto, pria asal Karang Lor, Karangan, Kecamatan Karanganom berperan sebagai Pembantu Pengawas Lapangan Kementerian PUPR pada proyek pembangunan jembatan gantung Girpasang.
Pria yang sudah 11 tahun mengabdi di Kementerian PUPR ini menyebut bahwa kendala pembangunan jembatan ini ada pada medan dan cuaca di tempat tersebut.
4. Gondola Wisata Dibangun Dengan Dana Swadaya
Di sekitar jembatan gantung Girpasang kini juga terdapat gondola wisata berkapasitas 4 penumpang.
Gondola ini dibangun dengan anggaran 130 juta yang bersumber dari dana desa Pemerintah Desa Tegalmulyo.
Hal ini juga untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang seringkali menggunakan gondola sederhana untuk melintas, padahal peruntukannya hanya sebagai alat angkut barang.